Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pascaputusan Pengadilan Tiongkok, Yusril Minta Jokowi Hati-hati Lanjutkan Proyek Kereta Cepat

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra angkat bicara mengenai pemberitaan internasional.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pascaputusan Pengadilan Tiongkok, Yusril Minta Jokowi Hati-hati Lanjutkan Proyek Kereta Cepat
SETPRES/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menghadiri acara peletakan batu pertama (groundbreaking) kereta cepat (High Speed Train/HST) jalur Bandung-Jakarta di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1/2015). Pembangunan proyek sepanjang 142,3 km tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Tiongkok. TRIBUNNEWS/SETPRES/Laily Rachev 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --  Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra angkat bicara mengenai pemberitaan internasional.

Dimana terdapat putusan pengadilan korupsi di Tiongkok yang memvonis bersalah dua pejabat pemerintahnya.

Apalagi disebutkan dengan jelas kedekatan kedua pejabat Tiongkok itu dengan pemerintah Presiden Jokowi dan adanya remittance 5 juta dollar US kepada Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Jika apa yang diberitakan Reuters dan dikutip oleh media berbagai negara itu benar adanya, maka Pemerintah Jokowi harus ekstra hati-hati untuk melanjutkan kerjasama konsorsium 4 BUMN dengan China Railway Construction," kata Yusril melalui pesan singkat, Rabu (13/4/2016).

Yusril mengatakan aparat penegak hukum anti rasuah berkewajiban untuk menyelidiki dugaan adanya korupsi dalam kerjasama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah digroundbreaking Presiden Jokowi.

Hal itu berdasarkan data dan informasi putusan pengadilan Tiongkok. "Aparat penegak hukum kita dapat bekerjasama berdasarkan mutual legal assistant dengan Pemerintah Tiongkok," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Ia berharap aparat penegak hukum bertindak cepat, jika memang apa yang diberitakan Reuters dan dikutip media berbagai negara itu benar adanya.

"Langkah cepat ini penting untuk menjaga marwah pemerintah kita di dunia internasional, apalagi Presiden Jokowi dikenal sebagai Presiden yang bersih dan anti korupsi," katanya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas