Ketua KPK Sungkan Berkomentar Nama Ketua BPK Masuk Panama Papers
Sebaiknya kalau pejabat publik ya jangan terlibat yang itulah ya.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Rahardjo mengaku tidak enak jika dirinya harus mengomentari soal masuknya nama Ketua BPK Harry Azhar Azis dalam dokumen "Panama Papers".
"Ini pertanyaan yang sulit loh, jangan. Ya, enggak enaklah," ujar Ketua KPK Agus saat ditemui di Istana, Jakarta, Jumat (15/4/2016).
Setelah didesak wartawan, Agus baru memberikan pernyataan terkait hal tersebut.
"Sebaiknya kalau pejabat publik ya jangan terlibat yang itulah ya. Itu saja poin saya," ujar Agus.
"Sebaiknya mungkin apakah segera dibawa balik duitnya atau gimana gitu, diinvestasikan dalam negeri," lanjut dia sembari terus melangkah menuju mobilnya.
Harry sebelumnya mengklarifikasi tentang namanya yang tercantum dalam dokumen Panama Papers kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (14/4/2016).
Kepada wartawan, Harry mengaku bahwa perusahaan Sheng Yue International Limited dibuat atas permintaan anaknya.
Dia membantah, jika pembuatan perusahaan itu disebut untuk menghindari pajak di dalam negeri.
Menurut dia, tidak ada transaksi apapun selama dirinya memimpin perusahaan itu.
Saat ini, kata dia, perusahaan itu sudah bukan miliknya lagi.
"Saya tidak bersalah. Yang menuntut orang tidak bersalah untuk mundur itu yang salah," kata Harry seperti dikutip Kompas TV.
Nama Harry yang berada di dalam dokumen Panama Papers pertama kali diungkap Koran Tempo, Rabu (13/4/2016).
Dalam koran itu, disebutkan bahwa Harry merupakan pemilik salah satu perusahaan offshore, Sheng Yue International Limited.
Sheng Yue International Limited diduga adalah perusahaan yang didirikan di negara suaka pajak dengan tujuan menghindari pembayaran pajak dari wajib pajak kepada negara asalnya.(Fabian Januarius Kuwado)