Panitia Munaslub Golkar Larang Aksi 'Culik-Menculik' Pemegang Suara
Jadi kami tidak ingin lagi itu ada aksi culik-culikan pemilik suara dengan kandidat
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Steering Commitee Munaslub Partai Golkar, Andi Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya akan mempersempit gerak kandidat kepada pemegang hak suara yaitu DPD I dan DPD II termasuk aksi "culik-menculik".
"Jadi kami tidak ingin lagi itu ada aksi culik-culikan pemilik suara dengan kandidat. Kami akan melakukan pembatasan-pembatasan komunikasi antara mereka," katanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (20/4/2016)
Dia mengakui bahwa selama ini terjadi aksi tersebut saat Musyawarah Nasional akan berlangsung.
Dengan cara mengumpulkan para pemilih di tempat tertentu dengan calon tertentu.
Pada akhirnya, para kader partai berlambang Pohon Beringin itu sudah mengetahui siapa yang akan menjadi pemenang Munas Golkar dengan melihat daftar hadir yang ada.
"Kami tidak mau lagi, ada ketua umum yang berdasar pada hitung-hitungan kalkulator seperti ini. Semua harus berjalan demokratis," katanya.
Dari hal itu, panitia akan memfasilitasi semua hal yang dianggap sebagai kebutuhan kandidat dan pemegang suara termasuk ongkos menuju lokasi acara dan juga akomodasi serta konsumsi dari semua kader Golkar yang datang.
"Kami akan melarang para kandidat bisa bertemu dengan voters di lokasi acara dan hanya panitia yang boleh mengakomodir pemegang suara, kandidat tidak. Kalau ada, itulah tugas Komite Etik," kata Andi.