Politikus Gerindra Nilai Perlakuan Samadikun Seolah Manjakan Koruptor
Dengan penjemputan Samadikun tersebut, Supratman meningatkan agar jangan sampai hukum berlaku tajam ke bawah tetapi tumpul keatas.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Supratman Andi Agtas menilai pemulangan buronan BLBI Samadikun Hartono seharusnya tak perlu acara seremonial. Apalagi, Samadikun tampak tak terborgol saat tiba di tanah air.
"Menurut saya seharusnya itu dilakukan biasa-biasa saja. Tapi apapun itu mungkin ini sebuah sesuatu jadi kado buat kita. Saya harap ke depan tidak seperti itu lagi.
Ia menilai perlakuan Samadikun saat tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma seolah-olah memanjakan koruptor.
"Tetapi intinya adalah kita berharap kita lupakan yang bersifat ceremonial kita berharap penegakan hukum bisa jalan," kata Ketua Badan Legislatif itu.
Dengan penjemputan Samadikun tersebut, Supratman meningatkan agar jangan sampai hukum berlaku tajam ke bawah tetapi tumpul keatas.
"Ada perlakuan khusus itu harus dihindari oleh penegak hukum," imbuh Politikus Gerindra itu.
Sebelumnya diberitakan, berbeda dalam menangani penjahat kasus kriminal, terpidana kasus dugaan korupsi dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada Bank Modern, Samadikun Hartono tidak diborgol.
Setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, buron 13 tahun yang ditangkap di Cina itu berjalan lenggang. Berdampingan dengan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso, Samadikun yang mengenakan kaos berkerah garis hitam, abu-abu itu juga menenteng tas selempang di bahu kirinya.
Berjalan kaki sekitar 300 meter dari tempat pesawat diparkir hingga ke ruangan VIP Bandara Halim, wajah Samadikun datar.
Tak ada ekspresi senyum. Atau juga borgol yang tergulung di kedua pergelangan tangannya.
"Soalnya orangnya kooperatif," kata Sutiyoso kepada wartawan di ruang VIP Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (21/4/2016).