Ray Rangkuti: Menangkap Buronan di Luar Negeri Harus Miliki Modal Politik
Menurutnya, tinggal ada kemauan dari pemerintah atau tidak
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti menilai penangkapan buronan di luar negeri tidak lah sulit.
Menurutnya, tinggal ada kemauan dari pemerintah atau tidak untuk melakukan lobi politik dengan negara luar.
"Kan orang-orangnya sudah ketahuan dimana. asetnya berapa. Sekarang apakah kita sudah mempunyai modal politik untuk menangkap buronan," kata Ray dalam diskusi Smartfm di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/4/2016).
Ray menilai, tertangkapnya Samadikun Hartono tak lepas dari politik luar negeri yang dijalankan oleh pemerintah Jokowi dengan Tiongkok.
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini pemerintah memiliki banyak bisnis dengan Tiongkok.
"Tidak dapat dipungkiri penangkapan buronan di luar negeri akan melambungkan Presiden. Presiden dapat keuntungan secara politik," ujarnya.
Namun, Ray mengingatkan bahwa untuk memulangkan buronan di luar negeri, pemerintah harus menghitung modal politik harus dihitung secara benar.
Karena kalau hal itu tidak dihitung, bukan tidak mungkin akan menjadi bumerang.
"Itu betul-betul harus kita kalkulasi. Jangan sampai investasi politik lebih tinggi dari modal yang kita miliki," katanya.