Gandeng TNI, Babinsa Ingin Diperbantukan jadi Penyuluh Program KB
Oleh karena itu keberhasilan program KB dalam mengendalikan kelahiran yang diraih sampai saat ini tidak terlepas peran TNI
Penulis: Wahid Nurdin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bekerjasama dengan TNI dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Sejarah mencatat TNI merupakan salah satu mitra kerja yang tak pernah berhenti mendukung program KB, bahkan disaat program KB mengalami stagnasi TNI tetap berkomitmen mendukungnya.
Sehingga tidak heran apabila dikatakan bahwa TNI merupakan salah satu mitra kerja yang berperan sepanjang sejarah lahirnya BKKBN, artinya TNI mulai berkiprah mulai program KB diadopsi sebagai program pemerintah sampai dengan saat ini.
Oleh karena itu keberhasilan program KB dalam mengendalikan kelahiran yang diraih sampai saat ini tidak terlepas peran TNI mulai dari jajaran pimpinan tertinggi sampai dengan para Babinsa yang berada pada tingkat lini lapangan.
Pencanangan Baksos TNI KB-Kesehatan, merupakan momentum penting yang diharapkan dapat menjangkau sasaran program KKBPK yang dapat menjangkau sasaran sampai dengan daerah-daerah terpencil dan tertinggal dengan mendekatkan pelayanan program kepada masyarakat.
"Mengantisipasi terbatasnya tenaga lini lapangan di desa/kelurahan yang menjadi ujung tombak program KKBPK, mohon dukungan jajaran TNI agar lebih intens dengan memperkuat peran Danramil dan Babinsa untuk membantu melakukan penyuluhan dan penggerakan seperti yang telah dilakukan secara optimal di beberapa daerah," kata Kepala BKKBN, Surya Chandra Surapaty di pembukaan Pencanangan Baksos TNI KB-Kesehatan di Alun-alun Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Kasum TNI Laksda TNI Didit Herdiawan mengatakan program keluarga berencana sebaiknya digalakkan lagi. Program KB kembali digalakkan pemerintah dengan mencanangkan bakti sosial TNI KB Kesehatan Nasional.
"Pencanangan ini diharapkan dapat menjangkau daerah terpencil dan tertinggal dengan mendekatkan pelayanan program kepada masyarakat," kata Didit.
Dalam perkembangannya, persoalan-persoalan seperti terbatasnya kuantitas dan kualitas tenaga lini lapangan, infrastruktur program KKBPK terutama di wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan dan dana operasional lini lapangan merupakan dinamika program KKBPK yang membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin.
Untuk mengatasinya TNI telah membantu BKKBN dengan melibatkan Babinsa sebagai tenaga penggerak dan motivator di lapangan.
Dengan adanya pemaduan dan integrasi kegiatan yang sinergis dengan TNI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat maka setidaknya dapat memperkuat kembali program KKBPK di lapangan.
"Baksos TNI KB-Kesehatan saat ini melibatkan berbagai mitra kerja lain dan tidak hanya terfokus pada pelayanan KB semata. Namun juga meliputi kegiatan prioritas yang berkaitan dengan masalah Kependudukan dan Pembangunan Keluarga," kata Surya.
Lebih lanjut kepala BKKBN juga mengingatkan agar Bhaksos TNI KB Kesehatan dioptimalkan untuk menggerakan keberadaan 'Kampung KB', bagi Kabupaten/kota yang belum membentuk Kampung KB.
Sementara bagi daerah yang sudah dibentuk Kampung KB, agar dipastikan segera menindaklanjuti dengan berbagai pemangku kepentingan dan lintas program agar bersinergi untuk melaksanakan kegiatan nyata. Pada akhirnya, manfaatnya benar benar dapat dirasakan oleh masyarakat.
Hal ini penting disamping terkait dengan program Nawacita Pemerintah, khususnya prioritas ketiga, yaitu membangun Indonesia dari desa atau pinggiran tetapi juga bermakna dalam meningkatkan sistem ketahanan negara.