Munaslub Golkar Jangan Hanya Sekedar Basa-Basi
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha berharap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tidak hanya bersifat seremonial saja.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha berharap Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar tidak hanya bersifat seremonial saja.
"Jangan sampai Munaslub Golkar ini hanya basa-basi. Tanpa pemilihan, tanpa kompetisi. Ini akan menjadi antiklimaks bagi partai," jelasnya di Jenggala Centre, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Hanta menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa suara yang menginginkan tidak perlu adanya pemilihan ketua umum ditubuh partai berlambang Pohon Beringin tersebut.
Bagi Hanta, hal itu akan membuat demokrasi di partai Golkar tidak berjalan.
Bagaimana pun, Golkar telah menjanjikan kepada masyarakat untuk melakukan perubahan yang signifikan meskipun SK Menkumham telah mengesahkan kepengurusan Partai Golkar kubu Bali.
"Adanya SK tersebut, bukan serta merta hanya akan melanjutkan kepengurusan saat ini. Demokrasi di internal partai akan dipertanyakan," katanya.
Jika terjadi aklamasi dalam Munaslub nantinya, harus bisa dipastikan bahwa telah melalui proses pemilihan yang sesuai dengan aturan selama ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham menampik secara tegas adanya anggapan mengenai Munaslub Partai Golkar yang akan diselenggarakan pada 23 Mei 2016 di Bali, tidak akan memilih ketua umum.
"Saya pastikan 100 persen pasti memilih ketua umum. Mana bisa Munas atau Munaslub tidak ada pemilihan ketua umum? Tidak ada sejarahnya," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (29/4/2016).
Hal yang sama juga dikatakan Ketua Steering Commitee (SC) Munaslub, Nurdin Halid yang menyatakan bahwa seluruh tahapan yang sudah dirancang pihaknya akan berjalan sesuai rencana.
"Ini tahapannya sudah dibuat sampai detail begini kok enggak jadi? Enggak mungkin lah, yang menolak ada pemilihan ketua umum itu, dia bukan orang golkar," kata Nurdin.