Rachel Maryam Minta Pemerintah Memikirkan Kondisi Mental Korban Penyanderaan
Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam Sayyidina bersyukur atas dibebaskannya 10 Warga Negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Rachel Maryam Sayyidina bersyukur atas dibebaskannya 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.
Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah patut diberikan apresiasi.
"Kita tentunya sangat bersyukur bahwa 10 WNI yang disandera telah dibebaskan. Kita juga harus mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia maupun pihak-pihak lainnya yang turut membantu," kata Rachel saat dikonfirmasi, Senin (2/5/2016).
Meskipun sandera telah berhasil dibebaskan, politikus Gerindra itu menilai persoalan terhadap 10 WNI itu belum selesai. Menurutnya, pemerintah harus memikirkan kondisi mental para sandera tersebut.
"Pemerintah harus memikirkan keadaan, kondisi mental para sandera. Mungkin saja mereka mengalami trauma yang berat," ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya trauma berat terhadap para 10 WNI yang disandera, Rachel mengatakan dapat dipertimbangkan untuk dilakukan trauma healing. Trauma healing dilakukan agar para korban penyanderaan dapat beraktivitas kembali.
"Selain itu pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk menata kembali jalur keselamatan pelayaran agar kejadian seperti ini menjadi yang terakhir dan tidak pernah terulang kembali," tandasnya.