Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terus Terpantau Posisi Empat WNI yang Masih Disandera Abu Sayyaf

Lokasi empat WNI (Warga Negara Indonesia) itu terpantau dari waktu ke waktu

Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Terus Terpantau Posisi Empat WNI yang Masih Disandera Abu Sayyaf
Valdy Arief/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah berhasil memulangkan 10 anak buah kapal (ABK) Tugboat Brahma 12 yang diculik milisi Abu Sayyaf pada Minggu (1/5/2016), Pemerintah Indonesia saat ini tengah mengupayakan kepulangan ABK Tugboat Hendri.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebutkan saat ini Pemerintah Indonesia masih memantau pergerakan milisi Abu Sayyaf yang menyandera empat ABK Tugboat sejak Jumat (15/4/2016).

"Lokasi empat WNI (Warga Negara Indonesia) itu terpantau dari waktu ke waktu," kata Retno di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Gambir, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Retno menyatakan guna memaksimalkan operasi pemulangan sisa WNI yang masih tersandera, Pemerintah Indonesia akan mengupayakan seluruh opsi.

Namun dari seluruh upaya pemulangan yang ingin ditempuh, pembayaran tebusan tidak termasuk.

"Pemerintah tidak akan membayar ke perusahaan (untuk dibayarkan ke penculik)," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sejak Maret 2016 telah ada dua kali pembajakan kapal berbendera Indonesia yang diikuti penyanderaan awaknya ketika melintasi perairan Filipina selatan.

Berita Rekomendasi

Pertama adalah Tugboat Brahma 12 yang dibajak pada 23 Maret 2016 oleh milisi Abu Sayyaf.

10 ABK yang merupakan WNI ikut ditawan.

Kemudian, pada 15 April 2016, peristiwa serupa terulang dan masih dilakukan kelompok yang sama.

Kali ini Tugboat Hendri yang menjadi korban.

Dari 10 awaknya, empat ditahan milisi Abu Sayyaf. Sedangkan enam sisanya berhasil melarikan diri.

Setelah lebih dari satu bulan penyanderaan, 10 ABK Tugboat Brahma 12 berhasil dibebaskan pada Minggu (1/5/2016).

Mereka adalah :

1. Peter Tonsen Barahama, asal Batu Aji Batam. Nahkoda.
2. Julian Philip, asal Minahasa. Mualim satu.
3. Alvian Elvis, asal Tanjung Priok Jakarta. Mualim
4. Mahmud, Banjarmasin Kalimantan Selatan. Kepala Kamar Mesin
5. Surian Syah, asal Kendari Sulawesi Tenggara. Masinis 2.
6. Surianto, asal Gilireng Wajo Sulawesi Selatan. Masinis 3.
7. Wawan Saputta, asal Palopo Sulawesi Selatan. Juru Mudi.
8. Bayu Oktavianto, asal Klaten Jawa Tengah. Juru Mudi.
9. Rinaldi, kelahiran 26 April 1991, asal Makassar Sulawesi Selatan. Juru mudi.
10. Wendi Raknadian, asal Padang Sumatera Barat. Koki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas