Komisi V DPR Minta ATC Soekarno-Hatta Lakukan Investigasi Terkait Senggolan Pesawat Lion Air
Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro berharap pihak ATC bandara Soekarno-Hatta melakukan investigasi atas peristiwa senggolan dua pesawat Lion Air.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro berharap pihak ATC bandara Soekarno-Hatta melakukan investigasi atas peristiwa senggolan dua pesawat Lion Air.
Dua pesawat bernomor penerbangan JT026 rute Jakarta-Denpasar dan JT770 rute Jakarta-Manado bersenggolan di landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (1/5/2016) malam.
"Karena ini merupakan kejadian yang kedua kalinya setelah insiden senggolan dua pesawat yang terjadi di bandara Halim yang sampai saat ini belum di sampaikan KKNT hasil investigasinya," kata Nizar melalui pesan singkat, Selasa (3/5/2016)
Politikus Gerindra itu menegaskan kejadian tersebut tidak boleh terjadi lagi.
Apalagi bandara Soekarno-Hatta segera mengoperasikan bandara ultimate 3 yang akan menandingi bandara Changi Singapura.
"Kalau kejadian senggolan pesawat ini terjadi lagi pasti akan mempengaruhi kepercayaan maskapai luar negeri yang akan berkiprah di Indonesia," katanya.
ia berharap insiden tersebut segera diusut tuntas.
"Bagi yang bersalah di berikan sanksi sesuai dengan UU NO 1 TAHUN 2009 tentang penerbangan," tuturnya.
Akibat kejadian itu, kata Nizar, sayap pada tiap-tiap pesawat rusak dan tidak bisa beroperasi untuk sementara waktu.
Sehingga, pesawat yang terkena di bagian sayapnya, masih masuk hitungan kerusakan minor.
Nizar menuturkan investigasi dari KNKT wajib segera dilakukan agar insiden tersebut segera bisa diketahui siapa yang salah.
"Secara kasat mata ini terjadi ketika salah satu pesawat bergerak dari apron menuju taxi way atau hendak bersiap menuju landasan guna lepas landas," imbuhnya.
Kata Nizar, menurut teori pasti pilot dan kru tiap-tiap pesawat sudah bertindak sesuai dengan arahan dari air traffic controller (ATC) atau menara pengawas.
"Semuanya sudah sesuai arahan ATC, karena seorang pilot pasti wajib mengikuti arahan dan perintah ATC," katanya.
Ia berharap General Manager Jakarta Air Traffic segera melaksanakan investigasi secara menyeluruh terhadap karyawan yang bertugas pada malam itu agar informasinya tidak bias dan dapat di pertanggungjawabkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.