Oesman Sapta: Negara Maju Bila Wajib Pajak Aktif
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengatakan bila berbicara pajak selalu menimbulkan pro dan kontra.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang mengatakan bila berbicara pajak selalu menimbulkan pro dan kontra.
Menurutnya, untuk memenuhi keinginan target pajak tidak lah mudah, karena wajib pajak selalu ingin membayar pajak sekecil mungkin.
"Di Amerika yang ditakuti ada dua, pajak dan lawyer. Negara maju bila wajib pajak aktif dan mampu mengatasi masalah perpajakan," kata Oesman Sapta dalam sambutannya di seminar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Mengenai pengampunan pajak atau tax amnesty yang sedang dibahas di DPR, dirinya harus hati-hati dalam mengeluarkan pendapat.
Karena menurutnya, ia tidak ingin keluar jalur dalam mengomentari tax amnesty tersebut.
"Saya harus sangat berhati-hati bicara soal tax amnesty ini. Sebagai pimpinan MPR, saya tidak ingin bicara keluar jalur yang bukan menjadi kewenangan," ujarnya.
"Walaupun saya sebagai pimpinan lembaga negara, sebagai anggota masyarakat, saya boleh membicarakan apa saja untuk kepentingan bangsa dan negara, namun orinsip kehati-hatian harus saya junjung tinggi," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Oso itu mengatakan, bangsa ini harus sadar bahwa pajak begitu pentingnya sehingga kesadaran kita semua dalam taat pajak sama dengan berkontribusi dalam kesejahteraan rakyat Indonesia. Kontribusi tersebut adalah cerminan dari implementasi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
"Saya harap dunia perpajakan Indonesia akan semakin lebih baik di masa datang dan target pemerintah akan pajak tercapai demi pembangunan Indonesia seluruhnya," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.