Etihad Airways Mengalami Turbulensi, 31 Penumpang Terluka
Sebanyak 31 penumpang terluka dalam insiden turbulensi yang dialami Etihad Airways
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 31 penumpang terluka dalam insiden turbulensi yang dialami Etihad Airways saat bersiap mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, pada Rabu (4/5/2016).
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, turbulensi yang menimpa pesawat Airbus A332 tersebut terjadi sekitar 45 menit sebelum mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
"Pesawat mendarat dengan selamat, namun 31 penumpang terluka termasuk sembilan yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan," ujar pihak Etihad Airways.
Maskapai penerbangan tersebut tidak memberikan keterangan soal tingkat cedera yang dialami penumpang Etihad Airways.
Namun pihaknya menyampaikan turbulensi yang dialami cukup parah.
"Turbulensi cukup parah hingga merusak kabin penyimpanan barang," jelasnya.
Haerul Anwar, juru bicara Bandara Soekarno Hatta, membenarkan adanya sembilan penumpang yang cedera serius.
"Petugas bandara bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia sedang memeriksa pesawat," ujarnya.
Kronologis kejadiannya yaitu, ketika pesawat terbang berada diatas perairan Kepulauan Bangka sebelum mendarat di Bandara Soetta mengalami turbelensi sebanyak 4 kali, sehingga sabuk pengaman penumpang terlepas.
Kemudian Kapten pilot Soares Barata Miguel Felipe & Co Pilot Al Maashary Rami sl Said Sleyum tetap melanjutkan penerbangan ke Bandara Soetta.
Pada pukul 14.24 WIB pesawat mendarat di runway Terminal 2 bandara Soekarno Hatta, selanjutnya pesawat berada di gate E2.
Saat ini pesawat Ettihad Airways EY 474 masih berada di Gate E 2 guna dilakukan perbaikan dikarenakan mengalami kerusakan di bagian dalam terutama bagian langit-langit pesawat.
Sebelumnya, Etihad Airways biasa menggunakan Airbus A 330-200 untuk penerbangan ke Jakarta.
Pesawat Etihad Airways EY 474 dengan rute Abu Dhabi-Jakarta dengan nomor register A6-EYN ini membawa penumpang sebanyak 262 orang dan 12 kru.
Etihad Airways yang berbasis di Emirat Dubai ini dirikan pada tahun 2003 dan memiliki catatan keamanan yang baik dengan membawa 17,6 juta penumpang.
Etihad telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya dalam pelayanan penumpang transit jangka panjang.
Hal ini membuatnya menjadi pemegang saham di beberapa maskapai lainnya, termasuk Air Berlin, Alitalia dan Virgin Australia.