Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gegara 1 Miliar, Akbar Enggan Golkar Disebut Partai Transaksional

adanya iuran ini juga akan menjadi preseden di internal Golkar

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gegara 1 Miliar, Akbar Enggan Golkar Disebut Partai Transaksional
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sembilan Kandidat Bakal Calon (Balon) Ketua Umum DPP Partai Golkar Ade Komarudin (kiri), Airlangga Hartato (kedua kiri), Aziz Syamsudin (ketiga kiri), Mahyudin (keempat kiri), Indra Bambang Utoyo (tengah), Priyo Budi Santoso (keempat kanan), Setya Novanto (ketiga kanan), Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan) dan Watty Amir (kanan) berfoto bersama usai mengikuti acara Sosialisasi Para Balon Ketua Umum DPP Partai Golkar oleh Panitia Pengarah (SC) Munaslub Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (2/5/2016). Sosialisasi tersebut diikuti oleh keseluruh para bakal calon ketua umum Partai Golkar dan mengambil tema Solid Terkonsolidasi, Efektif Mengemban Misi, Berjaya Dikala Pemilu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung sudah menegaskan dirinya tidak setuju diadakan iuran atau kontribusi sebesar Rp1 miliar bagi kandidat ketua umum Golkar.

Alasan Akbar, jangan sampai nantinya partai berlambang pohon beringin ini terstigma sebagai partai yang berorientasi dari uang saja atau transaksional.

"Akhirnya nanti ada pertanyaan apakah partai ini memperjuangkan gagasan, cita-cita, ide bagi kepentingan masyarakat atau negara, atau organisasi yang bicara tentang uang uang uang. Itu kan akan pengaruhi citra partai," ujar Akbar dalam diskusi yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (7/5/2016).

Akbar mengatakan, adanya iuran ini juga akan menjadi preseden di internal Golkar, khususnya di tingkat I dan II.

"Itu kan bisa jadi preseden. Kalau di pusat 1 miliar, di Tingkat I bisa 500 juta, di Tingkat II bisa nanti 250 juta, di tingkat Kecamatan bisa 150 juta, nanti semua peristiwa politik Partai Golkar bernuansa uang terus nanti," ucap Akbar.

Apabila uang selalu ada di setiap peristiwa politik Partai Golkar, Akbar meyakini kedepannya Partai Golkar semakin ditinggalkan oleh masyarakat.

"Itu kan akan pengaruhi citra partai. Jangan-jangan nanti rakyat semakin menjauhi Partai Golkar karena soal uang terus yang dbicarkaan," kata Akbar.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas