SC Munaslub Golkar Bantah Ubah Aturan Terkait Lolosnya Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang
"Tidak pernah ada SC mensyaratkan bahwa jika tidak ikut nyumbang akan dicoret,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Steering Committee (SC) meloloskan Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo sebagai calon ketua umum Golkar.
Diketahui keduanya tidak membayar sumbangan Rp 1 miliar.
Anggota SC Munaslub Golkar Andi Sinulingga menegaskan pihaknya tidak mengubah aturan yang ada.
"Tidak pernah ada SC mensyaratkan bahwa jika tidak ikut nyumbang akan dicoret," kata Andi ketika dikonfirmasi, Senin (9/5/2016).
Andi mengungkapkan rapat pleno DPP Golkar hanya memutuskan bahwa calon ketua umum diminta sumbangan minimal Rp 1 miliar.
"Tetapi, tidak ada keputusan jika tidak bayar maka tidak bisa lolos pencalonan," ujarnya.
Sebelumnya, Pengamat politik Hendri Satrio menilai sikap SC Munaslub Golkar menjadi tidak jelas karena adanya aturan sumbangan Rp 1 miliar.
"Peraturan berubah terus termasuk pelaksanaan yang terus diubah," kata Hendri ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (8/5/2016).
Hendri menilai peraturan yang tidak konsisten patut diduga SC mengarah kepada salah satu calon ketua umum.
Ia pun menyayangkan sikap SC tersebut.
"Mungkin calon yang modal finansialnya paling kuat. Bila SC tidak netral kasihan nasib Golkar, terombang ambing terus," katanya.
Ia pun meminta semua pihak mengawasi pelaksanaan Munaslub Golkar.
Hal itu untuk menghindari adanya aturan yang selalu berubah.
"Makanya harus diawasi betul pelaksanaannya. Bisa-bisa calon ketua yang bersih dan jujur gagal muncul di Munaslub," katan Hendri.