Tujuh Calon Ketua Umum Golkar Buat Kesepakatan Tertulis Tolak Pemilihan Terbuka
"Kesepakatan kami berdasarkan hasil steering committee (SC), berdasarkan AD/ART yang diplenokan dalam rapat DPP Golkar,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Tujuh Calon Ketua Umum Golkar sepakat menolak pemilihan secara terbuka dalam Munaslub Golkar.
Mereka pun membuat kesepakatan tertulis beserta tanda tangan.
"Kesepakatan kami berdasarkan hasil steering committee (SC), berdasarkan AD/ART yang diplenokan dalam rapat DPP Golkar," kata Calon Ketua Umum Aziz Syamsuddin di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (15/5/2016).
Ketujuh calon ketua umum Golkar yakni Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Indra Bambang Utoyo, dan Syahrul Yasin Limpo.
Namun, Indra Bambang Utoyo tidak hadir dalam pertemuan tersebut.
"Kami sepakat tertutup. Panitia melaksanakan aturan SC, dan tujuh kandidat sepakat tertutup," kata Aziz.
Calon Ketua Umum Airlangga Hartarto mengingatkan agar Munaslub berjalan dengan lancar dan terpilih seorang ketua umum yang demokratis.
"Munas cedera kalau salah satu calon ketua umum mundur, kita harus kawal," katanya.
Calon ketua umum Golkar lainnya, Mahyudin, juga menegaskan akan terus berjuang di Munaslub hingga akhir.
Ia pun meminta rekan-rekannya untuk berkonsolidasi.
Ia juga meminta pemegang suara sadar dengan memilih tertutup.
"Kita enggak usah grogi, optimis. Golkar akan mendapatkan jalan terbaik," katanya.
Sementara, Calon Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso meminta pandangan pemilihan terbuka kurang elok dan dibatalkan.
"Kembali ke gelanggang kita ikuti tertutup. Mudah-mudahan tidak ada oligarki, karena ini menjadi suasana tidak enak," ujar Priyo.
Calon Ketua Umum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo sempat berpikir untuk mundur dari arena Munaslub Golkar.
Namun, akhirnya ia membatalkan setelah mendapatkan dukungan dari para pendukungnya.
"Saya berharap mendahulukan rekonsiliasi, jangan berpikir hanya ketua umum, saya berharap tak seperti itu," ujarnya.