Hati-hati, Figur Soeharto Masih Kontroversial Hingga Kini
figur Soeharto masih kontroversial di mata publik hingga kini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah harus hati-hati dan mengkaji lebih dalam wacana Golkar untuk menjadikan Presiden Kedua RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Karena menurut pengamat politik dari Universitas Paramadina, Djayadi Hanan, figur Soeharto masih kontroversial di mata publik hingga kini.
"Menurut saya itu harus dikaji dengan hati-hati. Figur Soeharto masih kontroversial hingga kini," ujar Djayadi kepada Tribun, Jumat (20/5/2016).
Apalagi imbuhnya, masih banyak masyarakat yang menganggap kebijakannya ketika berkuasa, terutama bidang politik, hukum, dan ham yang menyengsarakan rakyat banyak.
"Meskipun kita tahu ada jasanya dalam membangun ekonomi dan melakukan modernisasi negara," katanya.
Untuk itu menurutnya, sebaiknya pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkonsultasi dulu kepada publik seluas mungkin sebelum mengambil keputusan akan memberi gelar pahlawan atau tidak.
Karena dia melihat orang akan membandingkan sosok Soeharto dengan Sukarno, yang baru mendapatkan gelar pahlawan nasional di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Yang berarti lebih dari empat puluh tahun setelah beliau meninggal," ujarnya.
"Sementara mungkin luka orang orang yang tak bersalah yang terzalimi di zaman Soeharto mungkin masih terasa cukup segar dalam ingatan," katanya.
Sebelumnya Munaslub Golkar menginstruksikan Ketua Umum Setya Novanto memperjuangkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto.