Jokowi: Jangan Ada yang Bermain Dengan Uang Rakyat
Kita tahu semuanya bahwa penggunaan APBN harus sepenuhnya digunakan untuk kepentingan rakyat
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atas LKPP Tahun 2015 yang diserahkan oleh Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz.
"Dalam menyikapi laporan ini intinya bukan pada predikat yang diraih, tetapi hasil pemeriksaan ini harus kita terima sebagai momentum untuk perbaikan, momentum untuk pembenahan. Dan hasil pemeriksaan BPK menjadi pekerjaan rumah kita untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan negara," ujar Presiden saat memberikan sambutan pada Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/62016).
Lebih jauh Presiden mengingatkan agar seluruh jajaran pemerintah harus bekerja lebih keras lagi karena esensi dari transparansi dan akuntabilitas adalah bertanggungjawab secara moral pada konstitusional dan terhadap rakyat.
"Kita tahu semuanya bahwa penggunaan APBN harus sepenuhnya digunakan untuk kepentingan rakyat , untuk kepentingan masyarakat dan kita harus bisa memastikan rakyat benar-benar bisa mendapatkan manfaat dari penggunaan APBN tersebut," ucap Presiden.
Tentang rekomendasi yang diberikan Ketua BPK, Presiden berharap rekomendasi-rekomendasi tersebut bisa di tindaklanjuti secepatnya karena masih ada sisa rekomendasi yang belum ditindaklanjuti.
"Dan akhirnya saya mengajak seluruh Kementerian dan Lembaga Non Kementerian untuk memperbaiki berbenah membangun tata kelola Keuangan yang transparan, mempertanggungjawabkan uang rakyat dengan sebaik-baiknya dan saya tegaskan jangan ada yang bermain-main dengan uang rakyat," kata Presiden.
Presiden juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menggunakan sistem keuangan berbasis akrual.
Menurut Presiden bukan hal yang mudah dalam perubahan sistem keuangan pemerintah ini, karena terdapat tambahan 3 laporan, yaitu Laporan Perubahan Ekuitas, Kemudian Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
"Tidak mudah, tahun yang lalu saya ragu-ragu apakah ini bisa dikerjakan dengan baik oleh kita semuanya," ucap Presiden.