Komisi IV DPR Minta Aparat Tindak Tegas Oknum TNI Penimbun Daging Sapi Ilegal
Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan meminta aparat menindak tegas istri oknum prajurit TNI.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan meminta aparat menindak tegas istri oknum prajurit TNI di Medan, Sumatera Utara.
"Sudah pasti kita meminta aparat penegak hukum menindak tegas," kata Daniel di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/6/2016).
Daniel menyayangkan peristiwa tersebut. Anggota TNI seharusnya menjaga stabilitas harga daging, bukan justru melindungi istrinya berbisnis daging sapi ilegal.
"Ini mungkin hanya oknum, harus diatasi dengan baik," kata politikus PKB itu.
Daniel menyoroti perbedaan harga daging beku senilai Rp 80ribu per kilogram dengan daging potong sebesar Rp 130 ribu per kilogram. Menurutnya hal itu menjadi pilihan masyarakat.
"Yang impor daging beku tetelan kualitasnya tak sebaik daging lokal, maksudnya ternak. Itu hanya alternatif masyarakat miskin atau kecil kalau mau beli daging, tapi untuk kelas menengah akan tetap pilih (Rp 130 ribu)," kata dia.
Menurut dia, harga daging potong sulit ditekan sampai angka Rp 80ribu. "Enggak mungkin kecuali tetelan," tutur Johan.
Sebelumnya diberitakan, V, istri anggota Paldam I Bukit Barisan, Kopka TS, sudah setahun menjalankan bisnis daging ilegal asal India.
Menurut Asisten Logistik Kasdam I Bukit Barisan, Kolonel Arm Anggoro Setiawan, bisnis ilegal ini tak patut.
"Dari informasi yang kami dapat sementara ini, si V itu sudah setahun beroperasi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah mesin pendingin yang ada di dapur rumahnya," kata Anggoro di Kompleks TNI Gaperta XII, Jalan HA Manaf Lubis, Senin (13/6/2016) siang.
Di dapur rumah V ada empat lemari pendingin berukuran besar. Di tiap lemari pendingin ada puluhan tumpukan kardus berisikan daging.
"Bisa dilihat sendiri lah di dapur rumahnya itu. Kan tadi sudah difoto-foto juga ya," kata Anggoro.
Pantauan Tribun Medan (Tribun Network), saking banyaknya tumpukan daging di dalam rumah ,V meletakkan daging-daging itu di belakang rumahnya.
Tuukan daging yang berada di belakang rumah tersebut mulai dikerubungi lalat, lantaran banyak genangan darah.
Saat Tribun Medan akan mengambil gambar Kopka TS marah. Ia meminta Tribun Medan untuk menghormatinya.
"Tolong lah pengertiannya bang. Janganlah diambil gambarnya," Kopka TS meminta Tribun Medan.