Penerimaan Siswa Baru Kacau, Mendikbud Sambangi SMAN 46 Jakarta
Proses penerimaan siswa baru harus diulang akibat sebelumnya terjadi kendala pada server online.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meninjau SMA Negeri 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (18/6/2016).
Ini terkait proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang kacau di SMA itu.
Proses penerimaan siswa baru harus diulang akibat sebelumnya terjadi kendala pada server online.
Tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB, Anies berbincang dengan para guru dan orang tua siswa.
Dia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru yang ekerja keras melayani para pendaftar.
"Saya sampaikan apresiasi kepada guru-guru yang melayani proses pendaftaran ini. Ibu Bapak guru yang bekerja keras dan tetap berjaga di sekolah, meski sebelumnya penerimaan siswa baru ini menemui masalah," ujar Anies yang didampingi Kepala SMAN 46, W. Handoyo.
Anies berharap para orang tua calon siswa SMA bisa bersabar setelah dirinya menyaksikan langsung antrean para orang tua yang ingin melakukan pendaftaran ulang PPDB.
"Ibu Bapak yang sedang mendaftarkan anaknya ke SMA dan SMK, mohon bersabar mengikuti proses pendaftaran ini. Agar semuanya berjalan lancar dan anak-anaknya mendapatkan sekolah yang diinginkan," tuturnya pada para orang tua calon siswa SMA.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta melakukan penjadwalan ulang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di wilayah DKI Jakarta akibat server bermasalah yang membuat para peserta kesulitan mengakses PPDB online.
Jadwal ulang pendaftaran mulai dilaksanakan Sabtu (18/6/2016) dengan agenda pra pendaftaran. Kemudian tahap pertama untuk jalur khusus akan dilaksanakan 20-22 Juni 2016 melalui https://jakarta.siap-ppdb.com/
Meski pelaksananaan PPDB bukan wewenang pemerintah pusat, Kemdikbud melakukan monitoring secara intensif.
"InsyaAllah perubahan jadwal oleh Dinas Pendidikan DKI ini tidak merugikan siapapun. Toh, semua proses ditunda, bukan hanya sebagian pendaftar," ujar Anies.
Menurutnya, lebih baik diundur dibandingkan dipaksa tapi bermasalah.
"Lebih baik diundur tapi sistem aman, daripada dipaksakan seperti jadwal semula tapi berpotensi muncul masalah," katanya.