Menristek Dikti Sampaikan Riset Penggemukan Sapi Lokal Kepada Presiden
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana membicarakan mengenai riset p
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana membicarakan mengenai riset penggemukkan sapi lokal.
Nasir yakin bila hasil riset penggemukan sapi tersebut diterapkan dan dikembangkan, dalam waktu lima tahun sudah bisa mengurangi impor sapi 15 hingga 20 persen.
"Tapi ini harus bersama-sama," ujar Nasir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/6/2016).
Nasir mengatakan, penggemukan sapi lokal tersebut bisa dilakukan di daerah Bali, Sumba, maupun Madura.
Beberapa sapi, kata Nasir, sudah bisa digemukkan hingga 500 kilogram per ekor dari yang sebelumnya seekor sapi rata-rata seberat 250 kilogram.
"Kalau sapi Sumba yang rata-rata 250 sampai 300 kilogram itu sekarang sudah kami kembangkan menjadi 700 sampai satu ton. Ini yang sudah ada. Ini sudah kami SNI kan, mudah-mudahan segera keluar. Ini akan memenuhi kebutuhan swasembada daging," ucap Nasir.
Selain penggemukan, Nasir mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan riset mengenai pengembangbiakan bibit sapi.
"Sudah kami kembangkan di Makassar yang paling besar di Sulawesi Selatan. Itu ada di lahan 250 hektar kami siapkan 1.000 ekor agar ke masyartakat lebih cepat," kata Nasir.