Tito Harus Mampu Selesaikan Potensi Friksi Internal Kepolisian
Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi memutuskan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi memutuskan Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri.
“Saya pikir persoalan Kapolri tentu sudah dipertimbangkan Presiden dari segala aspek. Saya mendukungnya sebagai pilihan yang tepat," kata Farouk melalui pesan singkat, Rabu (22/6/2016).
Dikatakan dia, Tito merupakan sosok yang memenuhi segala aspek untuk menempati kursi Kapolri.
"Tito memenuhi segala aspek untuk mengganti posisi Badrodin Haiti," imbuhnya.
Menurut Senator NTB tersebut, tantangan Kapolri yang akan datang tidak ringan.
Setidaknya dari kalangan politikus yang selama ini kebanyakan telah menunjukan dukungannya kepada Budi Gunawan berpotensi merasa keberatan.
Bagaimana pun Budi Gunawan dianggap telah lolos uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada periode lalu.
Dari apa yang berkembang, Farouk mengharapkan agar Fraksi lain dapat mengikuti Fraksi NasDem dan Fraksi Golkar untuk memberi persetujuan kepada Tito.
"Presiden telah mengambil keputusan dan disampaikan kepada DPR tetapi semuanya tetap memerlukan waktu untuk penyesuaian. Kita berharap prosesnya bisa cepat dan berjalan lancar," harap Farouk.
Farouk mengakui bila penunjukan Tito tak sepenuhnya membuat situasi internal Kepolisian tenang.
Walaupun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menjamin bahwa semua pejabat Polri mengakui keunggulan Tito.
Karena banyak yang lebih senior yang sudah menduduki posisi strategis dan masuk dalam bursa calon giliran menjadi Kapolri harus pupus.
Namun, dia yakin gejolak internal itu selesai lebih cepat karena Tito diyakini memiliki kemanpuan dalam mengatasi masalah ini.
"Tito harus mampu menyelesaikan potensi friksi di internal yang sesungguhnya ada dibawah permukaan kehidupan keseharian dalam jajaran Polri," ungkap Farouk.
Tantangan lain yang dihadapi Tito adalah ekspektasi publik terkait keputusan luar biasa Presiden untuk mengambil langkah pembenahan internal atau reformasi Polri terkait kekecewaan publik atas layanan Polri selama ini.
"Saya berharap Tito juga harus berani mengambil langkah-langkah luar biasa dalam mengangkat pejabat-pejabat yang benar-benar berdasarkan merit system dan mampu mengesampingkan intervensi politik baik terkait tugas-tugas operasional kepolisian maupun pembinaan karier," katanya.