TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa semua pihak harus disiplin agar kejadian penyanderaan oleh kelompok militan Abu Sayyaf tidak terjadi lagi.

Menurutnya, kejadian yang menimpa tujuh WNI yang merupakan anak buah kapal TB Charles 001 dan TK Robby 152 disebabkan tidak adanya pengawalan dari pemerintah Filipina dan Indonesia.

"Semua harus disiplin. Kalau tidak, ini akan kejadian lagi. Untuk sandera ini sudah kejadian, yang akan datang tidak boleh terjadi lagi. Karena kenapa kalau akan datang, sudah dibuat rencana. Asal disiplin," katanya di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Dia menjelaskan harus ada penentuan rute sehingga tidak ada yang lepas dari pengawalan pemerintah Filipina jika ada kapal Indonesia yang masuk ke wilayah Filipina.

Namun begitu, Ryamizard menyampaikan apresiasinya ketika dia diterima secara baik oleh menteri Pertahanan Filipina dari pemerintahan yang baru, karena menyempatkan diri untuk membahas keamanan di laut Filipina.

"Dengan banyak kegiatan dia masih menyempatkan waktu untuk menyiapkan kegiatan lanjutan agar tidak terjadi lagi. Ini kan luar biasa," kata Ryamizard.