Pergantian Pemerintahan di Filipina Tidak Akan Hambat Upaya Pembebasan WNI
"Pergantian pemerintah baru di Filipina, diyakini tidak akan menjadi penghambat,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia masih berupaya membebaskan tujuh Anak Buah Kapak (ABK) Tug Boat (TB) Charles.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan kordinasi dengan pemerintah Filipina terus dilakukan.
Pada tanggal 30 Juni 2016, pergantian pemerintahaan di Filipina akan terjadi.
Presiden terpilih Rodrigo Duterte akan dilantik dan setelahnya ia akan membentuk kabinet baru.
Retno dalam konfrensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2016), mengatakan pergantian kepemimpinan di Filipina tidak akan menghambat upaya pembebasan para sandera.
"Pergantian pemerintah baru di Filipina, diyakini tidak akan menjadi penghambat," jelasnya.
Menteri Luar Negri (Menlu) Filipina, Jose Rene D Amendras sempat diundang ke Indonesia, bersama Plt Panglima Filipina, Caesar C Taccad AFP, pada 5 Mei lalu, untuk membahas seputar pengamanan pelayaran.
Setelah 30 Juni nanti, kemungkinan besar akan ada Menlu baru yang akan ditunjuk Rodrigo Duterte.
Retno mengaku akan segera menemui Menlu baru Filipina, setelah dilantik.
"Saya berencana untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Filipina yang baru secepat mungkin," ujarnya.