DPR: Usut Tuntas Seringnya Kecelakaan Pesawat TNI
Apakah ada pihak yang tidak teliti dalam pengadaan atau perawatan helikopter.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Agun Gunandjar prihatin dengan kecelakaan helikopter milik TNI AD yang kembali berulang.
Helikopter milik TNI Angkatan Darat jatuh di Dusun Kowang RT/RW 01/01 Desa Taman Martani, Kalasan Sleman, Jawa Tengah sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat (8/7/2016).
"Perlu adanya pemeriksaan yang tepat karena sudah berulang. Apa sesungguhnya yang jadi penyebab terhadap seringnya jatuh pesawat," kata Agun melalui pesan singkat, Sabtu (9/7/2016).
Menurut Agun, penyebab kecelakaan pesawat harus diketahui publik, agar menjadi terang pihak yang bertanggungjawab.
Apakah ada pihak yang tidak teliti dalam pengadaan atau perawatan helikopter.
"Untuk itu perlu pemeriksaan yang cermat," kata Politikus Golkar itu.
Ia pun turut prihatin dengan korban kecelakaan helikopter tersebut.
Peristiwa itu diharapkan menjadi bahan bagi jajaran petinggi TNI dalam kesungguhannya menyelidiki kecelakaan tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Sabar Fadhilah mengungkapkan helikopter jenis Bell 205 yang jatuh di pemukiman warga di kawasan Sleman, Jawa Tengah merupakan buatan Amerika tahun 1976.
"Ini adalah Bell 205 buatan Amerika tahun 1976," ujar Sabar dalam konferensi Pers yang digelar di Media Center TNI AD, Jakarta, Jumat (8/7/2016).
Sabar menjelaskan, helikopter tersebut sudah dinyatakan dalam keadaan laik terbang, sehingga tidak disangka helikopter tersebut jatuh.
"Tetapi ketika akan terbang dinyatakan dalam kondisi layak terbang," kata Sabar.