Desmon: Percuma Jokowi Angkat Staf Khusus Presiden
Presiden Joko Widodo mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai staf khusus.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai staf khusus. Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahess menyindir kebijakan presiden tersebut.
"Mau tambah staf khusus 20, 50, 100 orang juga enggak apa-apa, kalau bisa seluruh rakyat Indonesia saja dijadiin staff khusus intelijen sama sosial," kata Desmon ketika dikonfirmasi, Senin (11/7/2016).
Menurut Desmond, Presiden Jokowi dapat menambah staf khusus bidang lainnya selain intelijen dan sosial.
"Harusnya Jokowi bikin juga dong, staff khusus soal kartu lapar, kartu miskin, kartu sejahtera untuk masyarakat. Kan yang terpenting itu," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Desmond menilai penambahan staff khusus tidak ideal. Penambahan staf khusus dirasa tidak diperlukan masyarakat. Ia menuturkan masyarakat hanya perlu hukum bisa berjalan dengan baik.
"Saya kira enggak ideal, mana ada sih yang pernah ideal saat Jokowi jadi presiden. Staf khusus ini saya kira percuma," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo akan mengangkat dua staf khusus baru. Dua orang yang akan dilantik menjadi staf khusus presiden yakni Diaz Hendropriyono, dan Gories Mere.
Juru Bicara Presiden Johan Budi membenarkan informasi tersebut.
"Benar informasi itu. Pak Gories Mere dan Diaz Hemdropriyono," kata Johan melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Senin (11/7/2016).
Tetapi, Johan tak menyebut posisi staf khusus yang akan ditempati keduanya. Informasi yang dihimpun, Gories Mere yang pernah menjabat Kepala BNN akan mengisi posisi stafsus bidang intelejen. Sementara, Diaz mengisi kursi stafsus bidang sosial.
Saat ini, Presiden Jokowi memiliki empat staf khusus yakni Johan Budi, Ari Dwipagana, Lenis Kogoya dan Sukardi Rinakit.