Patroli Gabungan Belum Berjalan, Indonesia Cari Opsi Lain Hindari Perompakan
Sejak 2016 ini saja, sudah empat kali WNI disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah mencari jalan keluar bagaimana kapal-kapal pengangkut batubara aman dari aksi perompakan.
"Kalau besar (kapal) tentu agak sulit. Nah oleh karena itu kita lagi mikir untuk mempertimbangkan menggunakan kapal pengangkut batabara yang lebih besar sehingga itu sulit untuk dilakukan pembajakan," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/7/2016).
Luhut mengatakan, selama ini sasaran para perompak yang disertai aksi penyanderaan tersebut yakni kapal-kapal kecil, yang memudahkan pelaku melakukan aksinya.
Langkah tersebut menurut Luhut karena patroli bersama tiga negara yang melibatkan Indonesia, Malaysia dan Filipina belum terealisasi hingga saat ini.
"Ini belum jalan. Tadi Pak Presiden juga menanyakan hal itu," kata Luhut.
Sejak 2016 ini saja, sudah empat kali WNI disandera oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf.
Terbaru, pada 9 Juli 2016 tiga ABK asal Indonesia yakni Lorence Koten (34), Teo Dorus Kopong (42) dan Emanuel (46) ditawan.