Direktur Rumah Sakit Harapan Bunda Akui Vaksin Palsu Beredar Mulai Maret 2016
Rumah Sakit (RS) Harapan Bunca, Ciracas, Jakarta Timur disebut sebagai salah satu pelayanan medis yang menggunakan vaksin palsu oleh Menteri Kesehatan
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rumah Sakit (RS) Harapan Bunca, Ciracas, Jakarta Timur disebut sebagai salah satu pelayanan medis yang menggunakan vaksin palsu oleh Menteri Kesehatan.
Direktur RS Harapan Bunda, Liza menduga, vaksin palsu telah beredar di rumah sakit tersebut sejak Maret hingga April 2016. Jenisnya ialah vaksin pediacel.
"Jenisnya vaksin pediacel," ujar Liza kepada wartawan di RS Harapan Bunda, Jalan Raya Bogor, Kamis (14/7/2016) malam.
Dirinya juga memaklumi, kekhawatiran para orangtua. Untuk itu Liza berjanji akan melakukan pendataan terlebih dahulu untuk mengetahui siapa-siapa saja yang diduga mendapatkan vaksin palsu.
Bahkan, dirinya meminta para orangtua agar datang kembali besok pagi ke rumah sakit.
"Nanti akan dikoodinasikan dengan dokter spesialis anak. Saya mengerti anda semua kecewa dengan pelayanan kami dan oknum yang terlibat sudah dibawa," katanya.
Sebelumnya Menkes Nila Moeloek mengumumkan 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu. Salah satunya adalah RS Harapan Bunda. Sejak sore tadi hingga malam dini hari, ratusan orang datang untuk meminta penjelasan soal kebenaran hal tersebut.
Dalam data yang dijelaskan Nila, vaksin palsu di RS Harapan Bunda diedarkan lewat tersangka yang juga seorang perawat bernama Irna. Dirinya kini sudah ditahan pihak kepolisian, lantaran diduga sebagai penyedia botol untuk pemalsu vaksin.
Irna juga meminta tandatangan dokter dan dimasukkan sebagai persediaan rumah sakit.
"Hasil penelusuran Bareskrim, ditemukan adanya penawaran vaksin tertentu dengan harga yang lebih murah," kata Nila.