Orangtua Korban: Berani Nggak Menkes Suntik Cucunya Vaksin Palsu
Air yang disuntikkan ke dalam botol vaksin bekas pun tidak bisa dijamin terbebas dari bakteri.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyataan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bahwa vaksin palsu tidak akan berdampak buruk pada anak, ditanggapi sinis oleh orang tua yang anaknya pernah menjalani proses imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda.
August Siregar, orangtua yang pernah mengimunisasi anaknya di rumah sakit tersebar vaksin palsu itu, menyebut pernyataan Nila tidak berdasarkan penelitian.
Terlebih ada temuan bahwa alat yang digunakan pelaku pembuat vaksin palsu sudah dalam keadaan berkarat.
Air yang disuntikkan ke dalam botol vaksin bekas pun tidak bisa dijamin terbebas dari bakteri.
"Menteri Kesehatan memberikan pernyataan yang terlalu dini bahwa vaksin palsu tidak ada efek. Kalau dia yakin, berani tidak dia suntik cucunya dengan vaksin palsu," kata Albertus saat mengadu ke Lembaga Perlindungan Anak di kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Sabtu (16/7/2016).
Terkait dampak negatif dari dugaan vaksin palsu disebutkan seorang orang tua yang anaknya menjalani imunisasi di Rumah Sakit Harapan Bunda.
Yanti (37) mengaku kesehatan anaknya terus menurun sejak divaksin di RS Harapan Bunda pada tahun ini.
"Empat bulan setelah diimunisasi, anak saya malah sering sakit," kata Yanti di tempat yang sama.
Setelah beberapa lama anaknya terus sakit, cerita Yanti, dia membawa buah hati ke dokter.
"Dokter bilang anak saya terserang bakteri," katanya sambil terisak.
Bahkan, saat ini, Yanti menyebutkan anaknya masih dalam keadaan kurang sehat.