Hidayat Nur Wahid: Tewasnya Santoso Harus Berikan Pelajaran Agar yang Lain Tidak Terlibat Terorisme
Apapun dengan tewasnya Santoso memberikan pelajaran yang lain dan mereka tidak melakukan terorisme,"
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid berharap terorisme bisa tereduksi dengan tewasnya terduga teroris Santoso.
Menurut Hidayat, hal tersebut membuktikan kerjasama TNI dan Polri ternyata menghasilkan kinerja yang luar biasa.
"Sangat baik, ke depan kerja sama TNI dan Polri tidak dibatasi, artinya tentara bisa masuk jika memang diharuskan terlibat dalam penanganan dalam sebuah perkara seperti terorisme," kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Anggota Komisi I DPR itu mengatakan permasalahan terorisme sebenarnya bisa diselesaikan.
Namun, basisnya tetap berpegang pada hukum yang berlaku.
"Jika memerlukan keterlibatan TNI untuk menyelesaikan masalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan," ujar Politikus PKS itu.
Ia berharap tewasnya terduga teroris bisa menyelesaikan persoalan terorisme.
Sebab, kelompok Santoso sudah dapat dipetakan.
"Apapun dengan tewasnya Santoso memberikan pelajaran yang lain dan mereka tidak melakukan terorisme," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, baku tembak terjadi di Tambarana, Poso Pesisir Utara yang mengakibatkan dua orang dari kelompok Santoso meninggal dunia.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi membenarkan adanya kontak tembak yang menewaskan dua orang pria dari kelompok Santoso.
"Benar ada kontak tembak dan ada dua orang meninggal dunia. Selain itu ditemukan juga senjata M16 dan sudah kami sita," kata Rudy saat dihubungi wartawan.
Jenderal bintang satu ini juga tidak menampik apabila satu jenazah yang tewas diduga Santoso.
Karena ada kesamaan ciri-ciri fisik yakni memiliki tahi lalat di pipi.
"Mengenai ciri-ciri memang anggota menyebut ada tahu lalat di pipi. Nah Santoso juga punya tahi lalat di pipi. Ini perlu identifikasi lebih lanjut," katanya.