Pemerintah Tangani Kasus Vaksin Palsu, Dinkes Berharap RS Harapan Bunda kembali Dibuka
Semenjak Sabtu (16/07/2016) RS Harapan Bunda tidak menerima pasien baru.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak Sabtu (16/07/2016) RS Harapan Bunda tidak menerima pasien baru.
Harapan Bunda hanya melayani 3 jenis pelayanan saja, pasien emergency via IGD, pasien Hemodialisa, dan pasien yang masih dalam perawatan rawat inap.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, perawat maupun dokter selama berada di kawasan rumah sakit tidak menggunakan seragam tugas mereka.
RSHB seolah dibekukan oleh para pasien korban vaksin palsu yang berkumpul di rumah sakit.
Dengan diambil alihnya permasalahan vaksin palsu oleh pemerintah melalui Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Kusmedi Priharto, berharap rumah sakit akan berjalan seperti semula.
"Disini rumah sakit harus berjalan seperti semula, karena disini bukan hanya pelayanan imunisasi saja tetapi melayani masyarakat secara keseluruhan juga," tegasnya, Selasa (19/7/2016) siang.
Bagi masyarakat yang ingin vaksinasi ulang, ragu-ragu akan kandungan vaksin yang diterima anaknya, serta kecewa, masyarakat bisa datang ke Puskesmas maupun rumah sakit pemerintah untuk dilayani, sesuai dengan pernyataan Kadinkes.
"Jika masyarakat kecewa dan ragu-ragu datang saja ke Puskesmas, kita lihat nanti apakah anak tersebut perlu dilakukan tindakan vaksinasi ulang atau tidak."
Kegiatan vaksinasi ulang di RS Harapan Bundapun sudah berakhir Selasa (19/07/2016) kemarin, selanjutnya akan dilakukan di Puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah.