Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendukung penerapan sistem proporsional tertutup, dalam pemilihan legislatif mendatang (Pileg).

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP), Hasto Kristiyanto, menganggap sistem tersebut dapat mengeliminir potensi politik uang, antara calon anggota legislatif (caleg) dengan rakyat.

"Ini sikap partai, karena kami ingin untuk jadi anggota dewan hanya dilihat dari kemampuan kapitalnya, ini hanya merusak sistem,"ujar Hasto kepada wartawan, di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2016).

Dalam sistem proporsional tertutup, rakyat hanya akan memilih partai, tanpa bisa memilih siapa caleg andalannya. Artinya, partai yang menentukan siapa calon yang akan duduk di kursi legislatif.

Hasto mengatakan bahwa walaupun rakyat tidak bisa memilih siapa caleg pilihannya, namun partai menjamin kualitas setiap caleg yang diikutsertakan dalam pemilihan legislatif.

"Untuk menjadi anggota dewan, diperlukan pemimpin yang memiliki integritas, moralitas dan kecakapan di bidang legislasi, di bidang politik anggaran dan pengawasan," katanya.

Dengan demikian dengan sistem tersebut, seseorang yang memiliki potensi untuk menjadi wakil rakyat di parlemen namun memilki modal yang minim, dapat memiliki potensi yang tidak kalah besarnya untuk terpilih dibandingkan caleg yang memiliki modal yang lebih banyak.

"Orang-orang yang punya kompetensi juga bisa masuk disitu. Mereka yang punya kecapakan dalam ekonomi kerakyatan, makro, harus diakomodisakan. Akademisi yang punya kecakapan dapat dicalonkan, atlet, budayawan, perlu juga dilihat oleh partai," terangnya.

"Undang-undang bisa mengatur, partai yang bertanggung jawab, setiap partai ditantang hadirkan calon terbaik,"jelasnya.