Bendahara Fraksi Demokrat DPRD Sumut Usai Diperiksa KPK: Suka Kali Kalian Permalukan Orang
Bendahara fraksi Partai Demokrat DPRD Sumatera Utara Jenny Riany Lucia Berutu memasang wajah tidak senang ketika hendak dimintai keterangan
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Bendahara fraksi Partai Demokrat DPRD Sumatera Utara Jenny Riany Lucia Berutu memasang wajah tidak senang ketika hendak dimintai keterangan oleh wartawan.
Jenny sebelumnya diperiksa KPK terkait kasus suap dari bekas Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho kepada DPRD Sumatera Utara 2009-2014 dan 2014-2019.
"Suka kali kalian mempermalukan orang," kata Jenny di KPK, Jakarta, Rabu (27/7/2016) usai menjalani pemeriksaan.
Jawaban tersebut dilontarkan Jenny ketika wajahnya diabadikan kamera foto dan ditanya mengenai pemeriksaannya di KPK.
Ketika dikonfirmasi maksud pernyataannya itu, Jenny hanya diam.
Seorang laki-laki yang mendampinginya menyarankan agar dia tidak menjawab apapun pertanyaan wartawan.
"Ngak usah dijawab itu. Ngapain dijawab," kata laki-laki tersebut.
Sembari berjalan meninggalkan KPK, Jenny sempat balik badan.
Dia bertanya apakah wartawan mengenal dia.
Ketika dijawab dia adalah Jenny, saksi terkait kasus Gatot, dia kemudian membantahnya.
"Kok tahu? enggak ah," kata dia sembari menghindari wartawan.
Jenny hari ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka anggota DPRD Sumatera Utara dari fraksi PDI Perjuangan, Muhamad Afan.
Dia diperiksa bersama dua rekannya di Demokrat yakni Rony Reynaldo Situmorang dan Muhri Fauzi Hafiz dan seorang kader Hanura yakni Firman Sitorus.
Sebelumnya, KPK menetapkan tujuh tersangka baru kasus suap kepada anggota DPRD Sumatera Utara.
Tujuh tersangka baru tersebut adalah Muhammad Afan dari fraksi PDI Perjuangan 2014-2019, Budiman Pardamean Nadapdap dari fraksi PDI Perjuangan periode 2009-2019, Guntur Manurung dari fraksi Partai Demokrat 2009-2019.
Kemudian Wakil Ketua DPRD Zulkifli Efendi Siregar dari fraksi Partai Hanura 2014-2019, Bustami dari fraksi Partai Persatuan Pembangunan 2009-2014, Zulkifli Husein dari fraksi Partai Amanat Nasional 2009-2019, Parluhutan Siregar dari fraksi Partai Amanat Nasional periode 2009-2019.