Jokowi Ingin Nyaman Melanjutkan Tiga Tahun Masa Kepemimpinannya Sebelum Pemilu 2019
Perombakan kabinet atau resuffle kali ini semakin memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan orang-orang kuat ada bersamanya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perombakan kabinet atau resuffle kali ini semakin memastikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan orang-orang kuat ada bersamanya.
Bukan itu saja menurut Peneliti Sinaksak Center, Osbin Samosir, melalui perombakan kabinet, Jokowi semakin memastikan bahwa ia ingin nyaman hingga masa tiga tahun kepemimpinannya kedepan.
"Sebuah karakter politik mencari sahabat yakni merangkul sebanyak mungkin pihak termasuk yang sebelumnya menjadi pengganggu," ujar Osbin kepada Tribunnews, Rabu (27/7/2016).
"PAN dan partai Golkar mendapat jatah sebagai politik balas budi karena telah bergabung ke pemerintah," tambahnya.
Apalagi kata dia, hadirnya dua jenderal yang kuat yakni Wiranto, yang juga mantan Panglima TNI dan Luhut Binsar Panjaitan menandakan Jokowi ingin nyaman dalam melanjutkan tiga tahun lagi masa kepresidenannya sebelum Pemilu 2019.
"Jokowi ingin nyaman dalam melanjutkan 3 tahun lagi masa kepresidenannya sebelum Pemilu 2019," jelasnya.
Selain itu, hadirnya Sri Mulyani menandakan Jokowi serius ingin memperbaikin situasi perekonomian.
Presiden Joko Widodo sudah melakukan reshuffle kabinet.
Berikut daftar menteri baru tersebut:
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Wiranto
2. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
3. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Eko Putro Sanjoyo
4. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
5. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Muhadjir Effendy
6. Menteri Perdagangan: Enggartiasto Lukita
7. Menteri Perindustrian: Airlangga Hartanto
8. Menteri ESDM: Archandra Tahar
9. Menteri PAN dan RB: Asman Abnur
10. Menteri Kemaritiman dan Sumber Daya: Luhut Binsar Pandjaitan
11. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional: Sofyan Djalil
12. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal: Thomas Lembong
13. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas: Bambang Brodjonegoro