Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Bahas Keamanan di Selat Sulu
"Kita mau supaya ketiga negara ini terus mengencangkan kerja sama dalam bidang bilateral untuk menangani kasus-kasus penculikan di kawasan Selat Sulu,
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdana Menteri Datuk Najib Tun Razak mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Kedua kepala pemerintahan tersebut membahas mengenai pengawasan kawasan Selat Sulu.
"Sebagaimana disebutkan Bapak Presiden tadi kita mau supaya ketiga negara ini terus mengencangkan kerja sama dalam bidang bilateral untuk menangani kasus-kasus penculikan di kawasan Selat Sulu," ujar PM Razak, Senin (1/8/2016).
PM Razak mengatakan, Indonesia - Malaysia sendiri telah memiliki kerjasama di bidang pengawasan wilayah perairan, yaitu Eyes In the Sky (EiS) Initiative yang juga melibatkan negara Thailand dan Singapura.
"Saya yakin dan percaya ketiga negara ini boleh bertindak bersama dalam hal ini," kata PM Razak.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengungkapkan, Pemerintah Indonesia mendorong kerjasama trilateral antara Malaysia, Filipina dan Indonesia.
"Kerjasama pengamanan perairan Sulu dan sekitarnya dapat segera dilakukan," kata Presiden Jokowi.
Diketahui, Pada 5 Mei 2016, Menlu, Panglima Angkatan Bersenjata RI, Malaysia dan Filipina telah melakukan pertemuan trilateral dan menghasilkan kesepakatan pelaksanaan patroli bersama di wilayah perairan Sulu-Sulawesi dalam rangka pengamanan maritim ketiga negara.
Ketiga negara telah menandatangani Framework of Arrangement (FoA) di Jakarta, 14 Juli 2016 dan dalam proses penyelesaian SOP untuk coordinated patrol.