Kamera Pengawas di Terminal 3 Ultimate Mampu Deteksi Wajah Buronan
Teknologi informasi di Terminal 3 Ultimate mampu mendeteksi wajah penumpang yang masuk dalam daftar pencarian orang.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilengkapi Airport Security System (ASS) yang memiliki kamera pengawas canggih.
Kamera ini terintegrasi dengan software komputer. Teknologi informasi ini ini mampu mendeteksi wajah orang atau penumpang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.
Baru beberapa bandara internasional yang memiliki fasilitas sistem keamanan seperti ini, di antaranya Bandara Internasional Changi, Singapura.
Saat ini, telah terpasang 200 kamera pengawas (CCTV) di sudut-sudut Terminal 3 Ultimate. Setiap kamera pengawas tersebut mempunyai kemampuan pembesar objek sebanyak empat kali dan rotasi 360 derajat.
"Cara kerjanya, kami akan capture wajah orang tersebut dan di-tracking oleh kamera CCTV di mana pun orang itu berada di area terminal. Misalkan objek yang dicapture berciri berkumis, mata kecil dan bertopi, maka sistem komputer yang terhubung ke seluruh kamera CCTV akan mentracking. Ada 200 kamera CCTV. Ke depan akan kami tambah," jelas Senior General Manager PT Angkasa Pura II, M Suriawan Wakan, Selasa (9/8/2016).
Selain untuk mendeteksi wajah orang yang bermasalah, kamera pengawas juga akan mendeteksi barang-barang bagasi yang dibawa oleh penumpang dan didiamkan sekitar 4 menit.
"Jika terdeteksi CCTV, akan ada kode informasi keberadaan barang tersebut diteruskan oleh petugas untuk ditangani," imbuh dia.
Berkonsep eco green, Terminal 3 disokong dengan teknologi fully IBMS atau intelligence building management system untuk sistem pengaturan pengeluaran air, penggunaan listrik dan mekanikal. Semua teknologi tersebut akan dikendalikan dengan Airport Operator Control Center (AOCC).
"Jadi, lampu dan AC dan mekanikal di suatu ruangan berkurang, bahkan mati secara otomatis, ketika tidak ada aktivitas manusia di ruangan tersebut. Begitu sebaliknya," terang dia.
Mengusung konsep sama, terminal ini didukung teknologi rain water system, yang mampu memanfaatkan air hujan sebagai air bersih. Ada juga teknologi recycle water system, yang mampu mengolah air toilet menjadi air toilet sehingga dapat menghemat penggunaan air.
"Penghematan energi listrik kami terapkan dengan banyaknya penggunaan kaca transparan, penggunaan lampu jenis LED, tidak adanya gas, serta taman yang luas di depan lobi atau The Plaza Termial," kata Suriawan.