TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Tahun 2016 ini, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) bersiap-siap merevisi standar akreditasi yang ada yakni dari 2012 dengan versi 2016.

"Pada standar versi 2016 nanti kelompok standar IV yakni sasaran Milenium Development Goals (MDG's) akan diganti sasaran Program Nasional," kata Ketua Eksekutif KARS, Sutoto di sela-sela peresmian program akreditasi internasional di Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Nantinya sasaran akan terdiri empat bab yakni sasaran 1 penurunan angka kematian bayi dan peningkatan kesehatan ibu, sasaran kedua penurunan angka kesakitan HIV/AIDS.

Kemudian penurunan angka kesakitan TB dan sasaran  program keempat pengendalian resistensi antimikroba (PPRA).

Terkait peresmian program akreditasi internasional merupakan tingkatan tertinggi dari pengakuan terhadap mutu rumah sakit di Indonesia, Sutoti mengatakan ini sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No 428 tahun 2102 kewenangan akreditasi diserahkan kepada KARS dan JCI.

"Diakuinya KARS oleh The International Society for Quality in Health Care (ISQua) sebagai badan akreditasi Internasional, maka KARS bisa melaksanakan akreditasi inaternasional," kata Sutoto di Jakarta.

Sutoto berharap rumah sakit tidak ragu lagi untuk mengajukan permintaan akreditasi rumah sakitnya pada KARS.

"Pada tahun 2016 minat dan kesiapan rumah sakit untuk mengikuti akreditasi sudah meningkat secara signifikan. Tahun 2016 telah 468 rumah sakit yang telah dilakukan akreditasi dengan standar versi 2012 baik melalui program akreditasi reguler maupun program khusus," ujar Sutoto.

Terkait dengan peningkatan mutu surveior ini KARS juga sedang mempersiapkan pengakuan bagi Program Training surveior berstandar internasional dengan mengikuti akreditasi ISQua tentang Surveyor Training Program (STP) yang akan dilaksanakan pada tanggal 12-15 Sepetember 2016 mendatang.