Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Panjang Siswa Pedalaman Sulawesi Utara Wujudkan Mimpinya Jadi Anggota Paskibraka

Reyvelino Sasiang, putra daerah asal Sulawesi Utara itu, akhirnya menggapai mimpinya menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka).

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jalan Panjang Siswa Pedalaman Sulawesi Utara Wujudkan Mimpinya Jadi Anggota Paskibraka
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Reyvelino, Paskibraka asal Sulawesi Utara saat ditemui di Wisma Soegondo Djojopoespito, tempat karantina putra-putri Paskibraka 2016. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Reyvelino Sasiang, putra daerah asal Sulawesi Utara itu, akhirnya menggapai mimpinya menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka).

Tinggal menghitung hari, ia akan bertugas mengharumkan nama daerahnya saat mengibarkan bendera pada Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Bukan hal mudah untuk Reyvelino menggapai mimpinya. Ia harus melalui tahapan yang panjang dan menghabiskan waktu yang cukup lama.

Lokasi rumahnya yang berada di pedalaman membuat siswa SMA Negeri 1, Tahuna, itu harus menggunakan jalur darat dan laut untuk sampai di tempat seleksi.

"Saya dari kabupaten Sangihe, dari ibu kota Manado agak jauh jadi semalam naik kapal masuk di Sangihe jam 4 subuh tiba di kota jam 7." jelas Reyvelino.

Usai dinyatakan lolos ke tahap nasional, Reyvelino dan tiga kandidat paskibraka segera terbang ke Jakarta menggunakan pesawat.

Berita Rekomendasi

Sebelum menjadi anggota Paskibraka, Reyvelino memang sudah aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Paskibra di sekolahnya, SMA Negeri 1 Tahuna.

Konsistensi pun ditunjukkan Reyvelino yang rela pulang sekolah kembali ke rumah hanya untuk makan lalu kembali lagi ke sekolah untuk latihan Paskibra.

Untuk sampai ke sekolahnya, pemuda yang lahir di tanggal 20 Februari itu harus menggunakan kendaraan motor agar lebih cepat sampai.

"Saya biasanya naik motor ke tempat latihan atau sekolah, kalau sekolah sekitar setengah jam perjalanan saya berangkat jam 6, pulang sekolah hanya ganti baju, makan, lalu kembali lagi ke tempat latihan." tutur Reyvelino dengan logat khas Sulawesi Utara yang masih sangat kental.

Hingga proses pelatihan yang sudah berjalan dua minggu sejak 28 Juli 2016 lalu, Reyvelino sendiri masih tidak menyangka dirinya dapat mengalahkan ratusan orang yang dianggapnya lebih keren.

"Saya masih tidak menyangka, saya gak tahu ternyata Tuhan pilih saya bisa sukses kayak gini ada niat dari hati saya, pertama mau mengharumkan nama orangtua jadi saya coba jadi Paskibraka ternyata lolos." ucapnya dalm sikap sempurna saat berbaris (kedua tangan dikepal di samping kiri dan kanan bagian paha.)

Dengan ikutnya Reyvelino menjadi anggota Paskibraka, ia berharap bisa menjadi bekal untuk mewujudkan cita-citanya menjadi Akmil (Akademi Militer).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas