Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Didesak Bentuk Tim Investigasi Telusuri Pengakuan Freddy Budiman

Tim yang terdiri dari BNN, Polri dan TNI tersebut tanggungjawabnya langsung kepada presiden.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jokowi Didesak Bentuk Tim Investigasi Telusuri Pengakuan Freddy Budiman
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Koordinator KontraS Haris Azhar memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (10/8/2016). Dalam keterangan pers tersebut, Bareskrim Polri akan menunda penyelidikan atas laporan TNI, BNN, dan Polri terhadap pencemaran nama baik oleh Haris Azhar terkait pengakuan Feddy Budiman yang tersebar di media sosial. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

‎TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Koordinator KontraS, Haris Azhar mengatakan perlu dibentuk tim investigasi bersama untuk menulusuri pengakuan Freddy Budiman.

Tim yang terdiri dari BNN, Polri dan TNI tersebut tanggungjawabnya langsung kepada presiden.

Menurut Haris, untuk menelusuri pengakuan Freddy perlu tim di bawah presiden yang dapat masuk ke semua institusi tersebut.

‎"Sangat urgent untuk membentuk tim yang dapat masuk ke semua lini, dan yang bisa melakukan itu hanya presiden sebagai pimpinan negara," kata Haris di Kantornya, Jalan Kramat II nomor 7, Senen, jakarta, Jumat (12/8/2016).

Tim independen yang dibentuk masing-masing intitusi seperti yang terjadi sekarang ini menurut Haris mengalami keterbatasan.

Tim tersebut tidak dapat masuk ke institusi lain. Selain itu juga tim tidak dapat mengakses berkas di pengadilan, apabila itu dibutuhkan.

‎"Itu dia butuhnya tim kepresidinan yang bisa 'acak acak', bisa akses intitusi lain. Bisa buka catatan panitera. Di kapeniteraan biasanya lebih jujur," katanya.

Berita Rekomendasi

Selain itu menurutnya dengan dibentuknya tim gabungan maka hasilnya dapat lebih maksimal.

Hasil penelusuran tidak hanya sebatas mencai orang yang terlibat, melain dapat membuka seluruh alur peredaran Narkoba di Indonesia.

‎"Tiga instansi penting membentuk tim gabungan membongkar alur uang tersebut. Untuk membongkar kejahatan salah satu caranya dengan mengikuti kemana uang itu pergi. Follow the Money," katanya.

Sementara itu pengamat kepolisian, Bambang Widodo Umar mengatakan dibentuknya tim gabungan untuk menghindari terjadi pertentangan proses dan hasil penyelidikan.

Rawan terjadi pertentangan nantinya apabila satu tim independen mesti memeriksa institusi lain.

‎"Kalau bergerak sendiri-sendiri nanti terjadi kontradiksi, saling menutup saling menyalahkan satu dengan yang lain. Karena ada kaitan kegiatan dari satu lembaga dengan lembaga lainya. oleh karenanya, ini perlu ditarik ke presiden," pungkasnya.

Banyaknya tim pencari fakta penelusuran pengakuan Freddy menurut Widodo bakal menghambat penyelidikan dan mengancam saksi yang dimintai keterangan.

"Jangan sampai nantinya menghambat atau mengaburkan yang sesungguhnya. Bangsa ini bener berharap Narkotika ini terungkap seluruhnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas