Saat Rindu Menyerang, Ini yang Dilakukan Anggota Paskibraka Asal NTT
Untuk mengobati rasa rindu pada kampung halaman dan orangtua selama masa karantina Paskibraka, ada cara unik yang dilakukan Daniele.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengobati rasa rindu pada kampung halaman dan orangtua selama masa karantina Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) 2016 di Jakarta Daniele Parlindungan Kause punya cara tersendiri.
Ia memilih membawa kamera digital dari kampung halamannya yang berisi foto anggota keluarga.
"Saya bawa kamera digital, ada foto orangtua, keluarga didalamnya, jadi ingat orangtua kalau ingat foto." ungkap Dani.
Daniel menceritakan kepada betapa dirinya sangat rindu kepada keluarganya di Soe, NTT.
Namun setiap rasa rindu itu datang, Daniel langsung menghampiri teman-teman paskibraka lainnya yang sudah dianggapnya sebagai keluarga.
"Kalau dikarantina kangen enggak bisa ketemu dan komunikasi sama orangtua cuma bisa ketemu sama teman dari luar daerah provinsi di sini." tutur Dani dengan logat khas NTT.
Dani menjadi perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Betrik Priscilla Fernandez, dari kota Kefamenanu.
Tegang Naik Pesawat
Berbeda dengan provinsi lainnya yang melalui tahapan seleksi yang panjang untuk menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Untuk provinsi Nusa Tenggara Timur sudah ada kebijakan dari pemerintah daerah yang menentukan kabupaten mana yang akan mewakili ke tingkat nasional setiap tahunnya.
Dari provinsi para perwakilan terpilih diterbangkan ke Jakarta, barulah mereka melalui tahapan seleksi Nasional.
Tahun ini Paskibraka terpilih dari Nusa Tenggara Timur berasal dari dua kabupaten berbeda, Daniele Parlindungan Kause asal Soe, dan Betrik Priscilla Fernandez asal Kefamenanu.
Tidak adanya ekstrakurikuler paskibra di sekolah seperti yang dijalani anggota paskibraka dari provinsi lainnya tidak mengurungkan niat putra-putri daerah itu.
"Tidak ada, cuma ikut Pramuka, belajar baris berbarisnya dari sana." ungkap Icha, panggilan akrab Betrik Priscilla Fernandez yang bersekolah di SMA Negeri Kefamenanu.
Lain halnya dengan Dani panggilan akrab Daniele yang sama sekali tidak pernah mengikuti pelatihan baris berbaris.