Pangkostrad Tak Akan Segan Kerahkan Anggotanya Hadapi Mafia Bola
"Saya Pangkostrad anak buah saya banyak yang tidak bisa (ditangani) dengan (cara) alami, ya saya akan gunakan kekuatan saya,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI harus membersihkan persepakbolaan Indonesia dari praktik mafia bola.
Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi mengatakan masalah mafia persepakbolaan Indonesia bisa diselesaikan dengan mencetak wasit yang bermartabat.
Sejak dini wasit harus dibina dengan baik, sehingga moralnya terjaga.
Jenderal bintang tiga yang berniat maju menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu menyebut wasit juga harus dibayar dengan baik.
Sehingga, tidak akan tergiur tawaran-tawaran dari mafia.
"Sekarang kan wasit ini kan nyupir Gojek, ada bola dia jadi wasit, ini harus profesional," ujar Edy di Mako Kostrad TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).
Bila ternyata belum ada wasit yang ideal saat ini, wasit dari Polri dan TNI bisa dikerahkan untuk memimpin jalannya pertandingan.
Menurut Edy, wasit dari kedua lembaga tersebut bisa dimanfaatkan, sampai nanti Indonesia berhasil mencetak wasit-wasit baru yang bebas dari pengaruh mafia.
Namun, bila cara tersebut tidak juga berhasil, Edy mengaku tidak akan segan mengerahkan anak buahnya demi persepakbolaan Indonesia yang lebih baik.
"Saya Pangkostrad anak buah saya banyak yang tidak bisa (ditangani) dengan (cara) alami, ya saya akan gunakan kekuatan saya," katanya.
Dalam membina sepakbola Indonesia, partisipasi dari semua pihak juga dibutuhkan.
Kata dia, masyarakat bisa melaporkan soal apapun permasalahan yang terjadi di dunia sepak bola.
Termasuk soal dugaan-dugaan dari pengurus PSSI yang melakukan penyimpangan.
"Kalau memang ada info, beri tahu, nanti saya panggil orangnya, saya akan tanya, kau mau bertobat atau tidak," ujar Edy.