Korban Tak Bisa Lupakan Tragedi Bom Kuningan Iswanto Terpaksa Tarik Rok Perawat Rumah Sakit
Pada 9 September 2004, bom mengguncang Kedubes Australia, di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, mengakibatkan 14 orang kehilangan nyawa
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Organ yang mengalami luka parah yakni mata. Pada malam harinya dilakukan operasi. Iswanto ingat betul yang melakukan operasi adalah Nila Moeloek yang kini menjabat Menteri Kesehatan.
Beliau yang melakukan operasi, ia bilang cukup parah, dan mengatakan mata saya tidak akan berfungsi baik," katanya.
Setelah dioperasi di RSCM beberapa hari kemudian ia di pindahkan ke rumah sakit Medistra. Ia kemudian kembali dioperasi lantaran masih ada serpihan logam di matanya sebelah kanan.
"Kurang lebih saya dirawat satu bulan lima hari," paparnya.
Pengobatan dan penyembuhan tidak berhenti disitu saja. Iswanto mengaku harus mengikuti konsultasi pemulihan psikologis selama enam bulan.
Sebagai seorang korban, saya harus bangkit tidak terpuruk, kehidupan harus berjalan. Anak-anak harus dibesarkan. Itu motivasi saya untuk sembuh," katanya.
Bersyukur, Iswanto kini masih bekerja di Kedubes Australia. Semua pengobatan ditanggung pemerintah Australia. Sejak 2007, Kedubes Australia mengangkatnya sebagai seorang staf.
"Bersyukur saya pihak kedubes masih memberdayakan kami," katanya. (taufik ismail)