Jokowi : Pemerintah Arab Saudi Setuju Penambahan Kuota Jamaah Haji Indonesia
Raja Salman akan berkunjung ke Indonesia membahas kepastian kuota tambahan bagi jamaah haji Indonesia yang telah disetujui pemerintah Arab Saudi
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nico Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait calon jamaah haji Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi dengan menggunakan paspor Filipina, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan berusaha menyelesaikannya dengan cara yang terbaik.
"Saya sudah sampaikan mengenai 700-800 jamaah yang sudah terlanjur di Arab Saudi, ini juga akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya antara Indonesia dan Filipina," ujar Presiden Joko Widodo berdasarkan keterangan Biro Pers Istana Kepresidenan, Minggu (11/9/2016).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi telah menyetujui penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia.
Hal ini disepakati kedua negara saat pertemuan bilateral di sela-sela perhelatan G-20 beberapa waktu lalu.
"Kita sudah berbicara dengan Prince Mohammed dari Saudi Arabia waktu di Hangzhou, bahwa kita ingin meminta tambahan kuota haji dan beliau sudah menyampaikan akan ditambah," ujar Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo juga meminta tambahan kuota dari negara-negara yang masih memiliki kelebihan kuota jamaah haji.
"Saya juga sampaikan tambahan itu juga bisa ditambah lagi dengan kuota yang diberikan Filipina, Singapura, Jepang, yang tidak terpakai, akan kita pakai semuanya," tutur Jokowi.
Saat kunjungan kenegaraan Presiden Filipina Rodrigo Duterte beberapa hari lalu, Presiden Jokowi telah menyampaikan keinginan tersebut.
Bahkan Presiden Duterte menyambut baik keinginan Presiden Jokowi dan bersedia memberikan kuota haji Filipina yang masih tersisa.
"Kemarin waktu ketemu Presiden Duterte juga saya sampaikan, silakan" ucap Presiden Joko Widodo.
Namun Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa penambahan kuota tersebut akan menggunakan prosedur dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara, sehingga tidak akan menimbulkan masalah baru.
"Prosedurnya akan kita benarkan, jangan sampai seperti yang sudah-sudah, sebelum-sebelumnya memakai paspor yang palsu, ini yang menyebabkan ruwet di situ," ucap Jokowi.
Menutup keterangannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan rencana kunjungan Raja Salman ke Indonesia, antara lain untuk membahas kepastian kuota tambahan bagi jamaah haji Indonesia yang telah disetujui pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
"Hitungannya belum bisa disampaikan, pada saat nanti Raja Salman ke Indonesia, mungkin sudah ada pernyataan berapa tambahan yang bisa diberikan kepada Indonesia plus kuota yang tidak dipakai di Filipina, Singapura, Jepang. Itu yang kemarin kita juga minta, sudah kita bicarakan," kata Jokowi.