Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi I Nilai Insiden Rudal Buatan China yang Gagal Tembak Itu Memalukan

Rudal C705 yang gagal ditembakkan itu merupakan insiden yang sangat memalukan.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Anggota Komisi I Nilai Insiden Rudal Buatan China yang Gagal Tembak Itu Memalukan
Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo menyaksikan simulasi pendaratan pasukan marinir. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertahan diminta segera menyikap kekecewaan Presiden Joko Widodo terhadap kualitas rudal C705 pada acara latihan gabungan militer XXIV/2016 beberapa hari lalu.

Sebab, kegagalan atau delay lima menit rudal C705 saat diluncurkan dari KRI Clurit 641 dan tidak mengenai sasaran saat latihan militer itu, menjadikan efek gentar militer Indonesia melemah di mata negara-negara sekitar.

‎Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi menilai rudal C705 yang gagal ditembakkan itu merupakan insiden yang sangat memalukan.

Apalagi, hal itu membuat kecewa Presiden Jokowi yang menyaksikan secara langsung.

"Harus di investigasi dan juga di evaluasi, apakah rudal yang harganya konon Rp20 miliar sebuah tersebut rusak sebelum diterima atau alat komunikasi data yang bermasalah," ‎ujar Bobby melalui pesan singkat. Jumat (16/9/2016).

Politikus Golkar itu melihat insiden rudal C705 itu membuat efek gentar militer Indonesia melemah di mata negara-negara sekitar.

Berita Rekomendasi

Terlebih, katanya, rudal C705 itu rencananya akan digunakan untuk menjaga kedaulatan negara di Laut China Selatan.

‎"Saya dukung TNI AL untuk menunda kerjasama militer dengan China dalam hal kontrak rudal C705, dan membatalkan niat untuk membeli lebih banyak lagi dan mengalihkan pada Alutsista utama dari negara lain," tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, kerjasama dalam hal transfer teknologi antara Kemhan dengan Sastind China perlu dievaluasi atas kejadian rudal C705 itu.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, ‎pembelian rudal C705 ini sudah sampai kontrak ketiga di tahun 2015, sedangkan kandungan lokal antara PT DI dan CPMIEC China diangapnya juga harus dievaluasi.

"Kekecewaan presiden harus disikapi dengan aksi yang cepat, sebelum kerjasama militer dengan Sastind China merugikan Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas