ISMAFARSI Serukan Tutup Apotek Tanpa Apoteker
ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) menggelar kampanye Gerakan Apoteker Bermartabat di Bundaran HI
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Apoteker Sedunia, Ikatan Keluarga Alumni ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) menggelar kampanye Gerakan Apoteker Bermartabat di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2016).
Sebanyak 650 peserta gabungan dari mahasiswa farmasi, produsen dan distribusi industri farmasi, dan perwakilan Kemenkes menyerukan empat hal termasuk untuk menutup apotek yang tidak ada apotekernya.
"Kegiatan ini menunjukkan bahwa Apoteker ingin melayani masyarakat Indonesia tidak hanya melalui obat tapi seluruh produk farmasi. Tidak ada apoteker, tidak ada pelayanan," kata Direktur Pelayanan Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Dettie Yuliati, di Bundaran HI, Minggu pagi.
Dettie menjelaskan dalam kampanye ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan sosialisasi Dagusibu (Dapat, Guna, Simpan, Buang) penggunaan obat yang disosialisasikan lewat brosur.
"Bagaimana menyimpan obat di rumah tidak sama dengan barang lain, cara penggunaan kalau dari resep dokter harus sesuai. Bagaimana obat bebas terbatas harus dilihat jenis obatnya, dilihat kegunaannya apa," jelas Dettie.
Sementara itu, Koordinator kegiatan Ismafarmasi, Ridho Muhammad Sakti menyebutkan ada empat hal yang disampaikan dalam kampanye tersebut.
"Dalam kampanye ini, kami serukan Indonesia bebas apotek tanpa apoteker, bebas obat palsu, bebas obat kadaluarsa, dan Indonesia bebas narkoba," kata Ridho dalam kesempatan yang sama.