Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Dimas Kanjeng, Marwah Daud: Nyamuk Mampir di Tubuhnya Pun Tidak Ditepuk

Menurut dia, Taat penuh kelembutan dan sangat mengayomi santrinya. Marwah menganggap mustahil Taat Pribadi membunuh

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Soal Dimas Kanjeng, Marwah Daud: Nyamuk Mampir di Tubuhnya Pun Tidak Ditepuk
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). Taat Pribadi ditahan Polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan mantan jamaahnya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim menilai, Taat Pribadi adalah sosok yang sederhana dan santun.

Menurut dia, Taat penuh kelembutan dan sangat mengayomi santrinya. Marwah menganggap mustahil Taat Pribadi membunuh dua mantan santrinya.

"Bahkan nyamuk mampir di badan Beliau pun tidak ditepuk," ujar Marwah, Kamis (29/9/2016) dilansir Kompas.com.

Perlakuannya kepada santri, lanjut Marwah, layaknya seorang guru. Marwah menilai, ajaran yang disampaikan Taat Pribadi sama sekali tidak menyimpang dari ajaran agama.

Ia pun meminta polisi membuktikan dugaan pembunuhan itu dilakukan oleh pimpinan padepokan tersebut.

"Buktikan kalau Beliau terlibat yang dituliskan pembunuhan. Tidak satupun santri akan percaya," kata Marwah.

Marwah mengaku, serius bergabung dengan padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi sekitar tahun 2012.

Berita Rekomendasi

Ia menilai, kegiatan padepokan positif,  yakni rutin mengadakan pengajian dan acara saat peringatan hati besar Islam. Santri Taat Pribadi tak hanya beragama islam.

Marwah menyebut ada juga anak didik Taat Pribadi yang beragama Kristen.

"Muridnya tidak hanya dari Jawa Timur, tapi seluruh Indonesia. Ada juga dari Kanada, Jepang. Mereka bawa impian mereka ke sini," kata Marwah.

Taat Pribadi ditangkap satuan Polres Probolinggo dan Polda Jawa Timur di padepokannya, Kamis (22/9/2016).

Ia diduga dalang di balik pembunuhan dua mantan santrinya dalam dua waktu berbeda.

Polisi menduga motif pembunuhan itu karena Taat Pribadi khawatir mantan santrinya membeberkan praktik penipuan dengan modus menggandakan uang.

Kasus penipuan itu kini tengah diselidiki Bareskrim Polri. Laporan korban yang merasa tertipu juga dilayangkan ke Polda Jawa Timur.

Ambaranie Nadia Kemala Movanita/Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas