Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prajurit Jadi Pengikut Dimas Kanjeng, TNI AD: Kedepankan Praduga Tak Bersalah

Kadispenad meminta nama-nama prajurit TNI yang diduga menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tidak dihubungkan dengan hal negatif.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Prajurit Jadi Pengikut Dimas Kanjeng, TNI AD: Kedepankan Praduga Tak Bersalah
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat perjalanan menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Sabrar Fadhilah meminta nama-nama prajurit TNI yang diduga menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tidak dihubungkan dengan hal negatif.

Diketahui polisi sudah menetapkan tiga pelaku pembunuh Abdul Gani, pengurus pedepokan yang dianggap bisa membongkar praktik penipuan. Mereka adalah mantan anggota TNI.

"Saya kira sebaiknya mengedepankan praduga tak bersalah karena bisa saja pengikutnya kan banyak di padepokan ini kan ribuan," kata Fadhilah kepada wartawan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2016) malam.

Menurutnya, sebelum menjatuhkan sanksi, pemeriksaan mendalam harus dilakukan terlebih dahulu.

Bisa saja, mereka yang masih dalam daftar pengikut tidak benar-benar belajar di padepokan Dimas Kanjeng.

"Mungkin hanya sekadar ikut mengaji, ada yang mungkin karena partisipasi melihat ada pembangunan masjid dia ikut berpartisipasi kemudian ada namanya, atau yang lebih jauh lagi memang dia ikut, dia percaya, bahkan dia terlibat dengan tindakan pidana yang dilakukan," katanya.

Berita Rekomendasi

Fadhilah meminta masyarakat bersabar untuk memastikan semua itu. Sehingga penyelidikan bisa menghasilkan terbaik.

"Akan ditindaklanjuti untuk pemeriksaan lebih jauh terhadap orang-orang yang nama-namanya tersiar. Saya khawatir juga karena namanya tersiar di media sosial belum tentu kebenarannya bisa saja ada bisa saja tidak benar sama-sama bisa dan seterusnya," katanya.

Padepokan Dimas Kanjeng menjadi sorotan nasional setelah pimpinannya, Taat Pribadi, ditangkap pasukan gabungan Polda Jawa Timur dan Polres Probolinggo pada Kamis lalu, 22 September 2016.

Dia disangka mengotaki pembunuhan dua anak buahnya, Ismail Hidayat dan Abdul Gani. Taat juga disangka menipu ribuan pengikutnya dengan modus penggandaan uang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas