Gubernur Ganjar Pranowo Siap Diperiksa KPK Terkait Kasus e-KTP
Ganjar mengaku siap kapan saja dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai keterangannya.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah mengaku siap untuk membongkar kasus mega korupsi penerapan KTP elektronik atau e-KTP tahun anggaran 2011-2012.
Ganjar Pranowo mengakui namanya pernah disebut bekas rekannya di Senayan, M Nazaruddin terkait uang yang diduga diterimanya.
"Iya nama saya pernah disebut. Makanya saya bilang, siapa yang ngasih saya? malah tak bantu untuk bongkar," kata Ganjar di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Ganjar mengaku siap kapan saja dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi untuk dimintai keterangannya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan akan membantu KPK untuk mengungkap kasus yang menyebabkan negara rugi Rp 2 triliun.
"Kalau mau dipanggil enggak apa-apa. Malah tak (saya) jelasin nanti," tukas bekas wakil ketua Komisi II DPR RI itu.
Sebelumnya, Nazaruddin menungkapkan sempat menyinggung keterlibatan Ganjar pada kasus e-KTP.
Selain Ganjar, bekas bendahara umum Partai Demokrat itu juga mengatakan keterlibatan Setya Novanto, Anas Urbaningrum, pimpinan Badan Anggaran DPR, yakni Melchias Markus Mekeng, Mirwan Amir dan Olly Dondokambey, serta pimpinan Komisi II DPR antara lain Chairuman Harahap dan Arief Wibowo.
Pada kasus tersebut, KPK telah menetapkan dua tersangka.
Selain Irman, tersangka lainnya adalah bekas Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Sugiharto.
Negara diduga menderita kerugian Rp 2 triliun akibat korupsi pengadaan e-KTP.