Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Songsong 2019, PPP Ajak PSI Bersaing Sehat

Partai Ka"bah mengucapkan selamat datang bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah lolos sebagai partai yang berbadan hukum.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Songsong 2019, PPP Ajak PSI Bersaing Sehat
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (tengah) bersama Ketua PSI Isyana Bagoes Oka (tiga kiri), dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni (tiga kanan) serta pengurus lainnya mengadakan jumpa pers, di Jakarta, Selasa (11/10/2016). Jumpa pers terkait PSI menjadi satu-satunya partai yang lolos dalam verifikasi partai politik tahun 2016 yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Partai Ka"bah mengucapkan selamat datang bagi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah lolos sebagai partai yang berbadan hukum.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (Sekjen DPP PPP) Arsul Sani menyambut baik hadirnya PSI yang telah lolos badan hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"Mari bersaing secara sehat untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," ucap Arsul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Arsul mengaku tidak khawatir dengan fokus partai tersebut yang akan menggarap pemilih muda. Pasalnya, partainya juga akan melakukan hal yang sama agar pemilih muda merasa nyaman dengan Partai Ka'bah.

Anggota Komisi III DPR menilai keberadaan PSI di Pemilu 2019 membuktikan terbukanya partisipasi politik di Indonesia, sehingga konstelasi politik tidak mengarah kepada status quo.

Kendati demikian, Arsul berpesan kepada seluruh partai yang eksis di DPR saat ini untuk secara cermat meneliti lebih dalam soal wacana regulasi pemilu yang akan diterbitkan dalam Undang-Undang Pemilu. "Jangan sampai regulasi pemilu yang baru justru memperbanyak jumlah suara yang hilang saat pemilihan," khawatirnya.

Arsul melihat potensi itu muncul karena masifnya usulan untuk meningkatkan ambang batas parlemen secara drastis. Akhirnya, partai yang tak mencapai ambang batas parlemen suaranya akan hilang.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, lanjut dia, dikuranginya jumlah kursi di dapil juga berpotensi menghilangkan suara yang sudah ada. " Inilah sesungguhnya yang harus dikhawatirkan oleh semua parpol," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas