Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Sebut Tiga Hal yang Sebabkan ISIS Lebih Bahaya Ketimbang Alqaeda

Setelah kemunculan ISIS, kelompok paham radikal yang tersudutkan kembali menjadi besar dan mengancam.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kapolri Sebut Tiga Hal yang Sebabkan ISIS Lebih Bahaya Ketimbang Alqaeda
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat jadi pembicara dalam acara Word Peace Forum (WPF) yang digagas Center for Dialouge and Cooperation among Civilisations (CDCC) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (2/11/2016)‎. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ISIS lebih berbahaya dari pada Alqaeda.

Untuk melemahkannya, diperlukan kerjasama dunia internasional.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan hal tersebut saat jadi pembicara dalam acara Word Peace Forum (WPF) yang digagas Center for Dialouge and Cooperation among Civilisations (CDCC).

Jenderal bintang empat itu mengapresiasi acara yang digagas CDCC.

Lewat acara tersebut menunjukkan bahwa ancaman ISIS menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya tanggung jawab negara.

"Dalam forum ini saya membawakan tema tentang State responsibility to overcome violent sxtremism," ucap Tito Karnavian di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (2/11/2016)‎.

Berita Rekomendasi

Diungkapkan Tito ‎Karnavian, awal aksi teror dimulai dengan bom yang mengguncang WTC September 2011 silam.

Dimana setelah itu, Presiden Bush menyatakan perang melawan teror.

"Alqaeda diidentifikasi sebagai dalang dibalik teror itu. Setahun kemudian ada bom Bali. Dimana dengan kerjasama yang baik, pelaku bisa diungkap," lanjut Tito Karnavian.

Dibeberkan Tito, jaringan Al Jamaah Al islamiyah pada kenyataannya terkait langsung dengan Alqaedah ‎baik secara ideologi, pelatihan maupun pendanaan.

Jaringan ini memiliki sel di Asia Tenggara, serta berafiliasi dengan jaringan teroris global.

Berlanjut tahun 2013, muncul deklarasi ISIS pimpinan Abu Muhammad Maqdisi yang berbasis di Iraq dan Syria.

Setelah kemunculan ISIS, kelompok paham radikal yang tersudutkan kembali menjadi besar dan mengancam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas