Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat Bersama Presiden, Hanya Wajah Menteri Agama yang 'Tercoreng'

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin tampak tampil beda dibandingkan menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara lain yang hadir.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rapat Bersama Presiden, Hanya Wajah Menteri Agama yang 'Tercoreng'
Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Negara
Presiden Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas usai unjuk rasa massa ormas keagamaan di Istana Negara, Jumat (4/11/2016). Tampak wajah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin masih diolesi odol. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada peristiwa unik di tengah keseriusan rapat koordinasi terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (4/11/2016) tengah malam.

Rapat itu membahas situasi pascaunjuk rasa sejumlah elemen masyarakat di depan Istana Kepresidenan Jakarta yang berujung rusuh.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin tampak tampil beda dibandingkan menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara lain yang hadir.

Di bawah kedua matanya, corengan pasta gigi tampak jelas.

Corengan pasta gigi itu terlihat cukup tebal meski ditutup kaca mata frame hitam yang dikenakan Lukman.

Pasta gigi itu biasa digunakan untuk mengurangi efek dari gas air mata.

Diketahui, saat kerusuhan terjadi, Jumat malam, Lukman ikut turun ke jalan untuk menenangkan massa.

Berita Rekomendasi

Turut hadir dalam rapat koordinasi terbatas itu, antara lain Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala BIN Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dua orang Staf Khusus Presiden, yakni Johan Budi Saptopribowo dan Sukardi Rinakit serta Kepala Staf Presiden Teten Masduki juga tampak hadir di dalam rapat tersebut.

Meski demikian, hanya Lukman yang tercoreng pasta gigi di bawah matanya.

Sementara, menteri dan pimpinan lembaga tinggi negara berpenampilan biasa saja.

Hasil rapat koordinasi terbatas itu, menyimpulkan bahwa aksi unjuk rasa yang berujung rusuh telah ditunggangi aktor politik.

"Kita menyesalkan kejadian setelah Isya yang seharusnya sudah bubar, tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi," ujar Jokowi, usai rapat.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas